Energi nuklir memiliki intensitas energi yang tertinggi, energi yang sangat besar diproduksi dari jumlah bahan bakar yang sangat sedikit.
Politisi dapil NTB ini juga mengapresiasi forum parlemen yang bertajuk “Kemitraan menuju Energi Berkelanjutan bagi Semua” dengan dihadiri 194 peserta yang berasal dari parlemen 45 negara dan 5 negara observer itu.
“Saya pikir topik dari pertemuan parlemen dunia yang kedua di Bali ini sangat tepat. Ini sejalan juga dengan Paris Agreement, yang Indonesia, DPR di dalamnya juga Komisi VII, ikut meratifikasi menjadi undang-undang. Dimana kita harus konsen untuk mengurangi pemakaian energi kotor yang menimbulkan polusi, yang menghasilkan CO2, karbon dioksida yang besar,” jelas Kurtub. (rom)