Opini  

Terbelahnya Blambangan Menjadi Enam Kabupaten

Terbelahnya Blambangan Menjadi Enam Kabupaten
Ilustrasi Peta Sejarah Kerajaan Blambangan

Karena Untung Surapati kemudian justru mendeklarasikan berdirinya kerajaan miliknya sendiri yang berpusat di Pasuruan. Balambangan hanya dapat menguasai kembali Puger timur dan Panarukan. Itupun setelah melalui pernikahan Pangeran Danureja dengan Mas Ayu Gadhing, puteri Untung Surapati.

Puger, Sentong, Demong, Panarukan, dan Balambangan bersatu pada masa Prabu Danureja (1697-1736) dan bertahan hingga VOC datang dan menaklukkan Balambangan pada tahun 1767-1768 dalam Perang Wilis.

Setelah itu, selain menyita seluruh perbendaharaan pustaka Balambangan, VOC juga memecah belah kerajaan menjadi dua bagian.

Yang pertama, Balambangan Barat dengan wilayah meliputi Panarukan, Sentong, dan Puger dengan ibukota di Panarukan disebut Kabupaten Kanoman Balambangan. Disana diangkatlah Mas Uno (Weka) pada tahun 1767-1768 sebagai Bupati.

Sedangkan di sebelah timur Gunung Raung dan Gumitir dijuluki Kabupaten Kasepuhan dengan ibukota di Teluk Pampang (Muncar). Disana Mas Anom Kalungkung pada tahun 1767-1768 yang menjadi Bupatinya.

Selanjutnya, Sura Adiwikrama (1772-1788) ditunjuk menjadi Bupati wilayah Kanoman Balambangan Barat pada tahun 1772 yang berkedudukan di Besuki dan membawahi Panarukan, Sentong, dan Puger.

Kabupaten Banyuwangi didirikan sebagai ganti dari Kabupaten Kasepuhan Blambangan pada tahun 1774 dengan bupati pertamanya Tumenggung Wiraguna I (1774-1782).

Tahun 1755 Tumenggung Prawiradiningrat menjadi Bupati Puger terlepas dari Panarukan (Besuki). Menyusul kemudian pada tahun 1819 Sentong dijadikan Kabupaten Bondowoso terlepas dari Besuki dipimpin oleh Mas Astratruna (Ki Ronggo) di tahun 1819-1830.

Karena Besuki kalah bersaing dengan Panarukan, maka ibukota pun dipindah ke Panarukan dan menjadi Kabupaten Panarukan. Nama itu kemudian diubah lagi pada masa Pemerintahan Bupati Achmad Tahir (sekitar tahun 1972) menjadi Kabupaten Situbondo dengan ibukota di Situbondo berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor. 28 / 1972.

Kabupaten Lumajang yang terlepas dari Probolinggo didirikan pada tahun 1920 dengan bupati pertamanya KRT Kertodirejo (1920-1928).

Sedangkan Kabupaten Jember didirikan terlepas dari Kabupaten Bondowoso pada tahun 1929 dengan R. Notohadinegoro (1929-1942) sebagai Bupatinya.

Dengan memahami kronologi ini saya berharap masyarakat di enam kabupaten/kota agar membuka hati bahwa kita pernah bersatu dan menjadi bagian dari Balambangan.

Sebagaimana kerajaan Melayu yang meliputi beberapa kabupaten dan provinsi di Sumatera, demikian pula kerajaan Balambangan pernah meliputi beberapa kabupaten di Jawa Timur.

Termasuk juga kepada masyarakat Banyuwangi agar membuka wawasan bahwa Balambangan bukan hanya Banyuwangi. Tidak ada monopoli bahwa Balambangan hanya Banyuwangi karena fakta sejarahnya memang tidak demikian.

Yang tidak kalah pentingnya adalah tidak perlu berebut klaim dan tidak perlu ada fanatisme kedaerahan yang berlebihan karena kita semua adalah saudara sebangsa, Indonesia.

Oleh: Bagus Putera Hanafi, pemerhati sejarah Banyuwangi