SULAWESI – Ketua Jam’iyyatul Qurra Walhufazh NU Sulawesi Tengah, Drs Hafid Yahya meyakini hasil data para lembaga survai untuk calon presiden dan wakilnya yang akan bertarung pada pemilihan presiden 2019 sudah berdasarkan pendekatan metode survai yang akurat.
Karena itu, analisa paket capres dan cawapres yang akan muncul pastilah sesuai aspirasi masyarakat. Misalnya saja Jokowi, Abraham dan Prabowo, Yusril serta Gatot, Anis Baswedan.
“Sangat elok jika capres dan cawapresnya bisa lebih dari dua pasang. Misalnya, Jokowi, Abraham dan Prabowo, Yusril serta Gatot, Anis. Mereka semua putra bangsa yang tidak diragukan lagi sudah dikenal dan mengenal, ” Kata Hafid Yahya, Senin (16/4/2018) di Palu.
Menurut Hafid, satu hal yang juga harus diperhatikan dalam pilpres 2019 yakni Penetapan ambang batas calon presiden alias Presidential Threshold sebesar 20 persen jangan sampai membuka peluang terjadinya praktik transaksional politik.