KEDIRI – Banyaknya santri yang berasal dari berbagai suku dan mempunyai budaya beragam, Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kediri menggelar parade budaya, Minggu (15/4/2018).
Untuk menunjukkan keragaman mereka, dalam kirab parade menunjukkan budaya asal daerah masing-masing. Seperti, kesenian dari budaya dayak, madura, reog ponorogo dan bahkan ada kesenian jaranan.
Meski dibawah terik matahari, para santri ini tampak antusias, apalagi dalam kirab disaksikan langsung oleh para masyayih pengasuh ponpes Al-Falah. Diantaranya KH. Zainudin Djazuli, KH. Nurul Huda Djazuli dan KH. Fuad Mun’im.
Menurut Gus Dah, sapaan KH. Nurul Huda Djazuli, parade ini sudah yang ketiga kalinya dilakukan dalam setiap tahun, terutama dilaksanakan saat akan digelar haflah akhirussanah. Dan tampaknya para santri sangat antusias.
“Ini sudah ketiga kalinya parade dilaksanakan,” ujarnya.
Gus Dah juga menguraikan, sengaja menampilkan keberagaman budaya, lantaran yang belajar di pondok yang berdiri 1925 ini sangat beragam. Dan berasal, dari berbagai pulau di Indonesia yang mempunyai keragaman budaya.
“Memang santrinya dari mana-mana, ya mereka tampilkan budaya asal mereka,” terangnya.