Kata Profesor Amerika: Indonesia beruntung punya UU Pers

Indonesia sangat beruntung setelah Reformasi ada UU Pers dan Dewan Pers

Kata Profesor Amerika: Indonesia beruntung punya UU Pers

“Saya mau orang Barat mengerti bahwa media Asia yang dipengaruhi dengan ajaran Islam adalah media yang juga bagus, prinsip-prinsip jurnalismenya sama, di semua negara di dunia juga tahu prinsip jurnalisme yang baik. Mungkin pemerintah mereka otoriter, tapi mereka tahu prinsipnya, jadi apa yang beda mungkin budaya, sebagian besar budaya adalah Islam maka sangat masuk akal bahwa Islam akan memengaruhi praktik jurnalisme, dan bagi saya ini menarik dan penting,” kata dia.

Steele menghabiskan waktu lebih dari delapan tahun untuk meneliti kaitan Islam dan jurnalisme di tiga media di Indonesia, yakni Majalah “Sabili”, Harian “Republika”, Majalah “Tempo”; dan dua media Malaysia, yaitu “Harakah” dan “Malaysia Kini”.

Peraih gelar doktor bidang sejarah dari Universitas John Hopkins, AS, tersebut mengatakan penelitian kualitatifnya dapat dilakukan dengan dilandasi rasa saling percaya, pertemanan, dengan sesekali ia menjadi pengajar dalam kelas jurnalisme di berbagai media, termasuk di Yayasan Pantau dan Koran Tempo.

Dalam rangka peluncuran bukunya di Indonesia, Profesor Steele juga telah memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan seminar di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat di Jakarta “@america”.

Buku “Mediating Islam: Jurnalisme Kosmopolitan di Negara-Negara Muslim Asia Tenggara” dalam bahasa Inggris diterbitkan oleh National University Press Singapura dan University of Washington Press Amerika Serikat.(ant/min)