Banyuwangi akan Beri Layanan Prima pada Delegasi IMF-World Bank

Banyuwangi akan Beri Layanan Prima pada Delegasi IMF-World Bank

Untuk itu, pemkab menggandeng budayawan yang tergabung dalam Dewan Kesenian Blambangan untuk mempertajam wawasan pelaku wisata tentang Banyuwangi. “Minimal pemandu wisata harus ikut kelas ini agar mereka bisa lebih banyak bercerita tentang Banyuwangi,” bebernya.

Selain dari sisi SDM, Anas juga berharap pelaku wisata mulai meningkatkan berbagai kualitas produknya. Salah satunya suvenir. “Pemkab sudah punya brand oleh-oleh Kanggi. Nanti akan kita perbanyak, lalu kita sebar di berbagai outlet. Ini bisa menjadi acuan bagi UMKM lain standar suvenir dan oleh-oleh bagi wiaatawan,” papar Anas.

Kanggi adalah keranjang oleh-oleh yang berisi berbagai produk UMKM Banyuwangi, hasil pendampingan langsung dari Badan Ekonomi Kreatif. Bagi Anas, Annual Meeting yang akan dihadiri para bankir dan petinggi negara dari seluruh dunia tersebut, akan menjadi ajang promosi yang luar biasa bagi pariwisata Banyuwangi.

“Acara ini akan menjadi trigger bagi Banyuwangi. Tidak hanya soal jumlah kunjungannya, tapi bagaimana dampak promosi yang akan didapat Banyuwangi di mancanegara. Untuk itu, persiapan terus kami matangkan dari segala sektor,” ungkap Anas.

Para pelaku wisata di Banyuwangi pun sangat antusias menyambut kegiatan tersebut. Mereka siap berbenah untuk meningkatkan kelas pelayanannya. “Kami akan melakukan sejumlah inovasi baru untuk memberikan yang terbaik bagi para tamu yang akan hadir di Banyuwangi. Bupati sudah antusias, kami harus mengimbanginya,” ungkap Sony Aji, salah seorang pelaku wisata yang bergerak dalam travel. (ari)