Kejari mengatakan, kalau ada wartawan abal-abal, LSM abal-abal harus diberantas. Dan wartawan di Wajah (Wartawan Jaringan Hukum) Sidoarjo mencetus gerakan anti korupsi harus didukung.
“Lingkungan yang biasa kayak tikus menggerogoti uang rakyat, maka akan merusak dan menjadi jin dan setan yang suka korupsi,” katanya.
Yang berbahaya, katanya, korupsi berjamaah besar-besar karena pejabat dan pelaksana tidak baik, saling mendukung dan menutupi untuk melakukan tidak korupsi secara terorganisir. (JT)