Tetapi, lanjut Mensos, di Mojokerto BNI sudah bisa mencairkan seminggu setelah dana ditransfer. “Ini juga berlaku bagi seluruh e-Warong yang jumlahnya hari ini 7.733 yang sudah siap mencairkan konversi dari subsidi pangan menjadi bantuan pangan,” jelasnya.
Karena itu, masyarakat bisa menentukan bahan pangan yang akan dibeli. “Mereka bisa beli gula, beras, minyak goreng, bahkan tepung. Nah sisa yang ada dalam saldo bisa mereka belanjakan apakah besok, minggu depan ataukah bulan depan,” ujar Mensos.
“Jadi top-up oleh pemerintah ke masing-masing penerima bantuan pangan itu Rp 110 ribu/bulan. Kalau tak habis mereka bisa belanjakan pada bulan depan dan akan terakumulasi, tidak hangus,” tandasnya.
Sebelum memastikan kelancaran proses di e-Warong, Mensos juga melakukan pengecekan di DC Bulog Sub Divre V Surabaya Selatan (Mojokerto-Jombang) di Jalan Gajah Mada.
“Kalau urusan e-Warong kita tidak mengecek kesiapan Bulog-nya, tapi lebih ingin mengetahui detail DC yang ada di Bulog,” katanya.
Pengecekan untuk memastikan dua hal. Pertama, tidak ada beras satu jenis. Selain premium ada medium dan yang dijual di e-Warong Blootok adalah beras premium.
Kedua, memastikan gula dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk medium Rp 8.000/Kg dan premium Rp 9.000/Kg. “Dua item ini di DC-nya Bulog harus dipastikan cukup,” tuntasnya.(*)