SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Semua elemen di Kota Surabaya, secara bersama bergerak membagikan sembako kepada warga di 31 kecamatan, Rabu (18/8/2021).
Secara simbolis, Wali Kota Eri Cahyadi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya memberangkatkan pembagian bantuan itu melalui virtual dari halaman Balai Kota Surabaya. Tampak hadir unsure pimpinan beserta anggota DPRD Surabaya, ketua partai politik, organisasi masyarakat (ormas), relawan, hingga stakeholder.
Tak sekadar acara simbolis pemberangkatan bantuan, Wali Kota bersama rombongan juga terjun langsung ke warga untuk menyerahkan bantuan.
Dengan melintasi gang-gang sempit dan perkampungan padat penduduk di kawasan Tambaksari, Eri bersama rombongan berjalan kaki menyerahkan langsung bantuan sembako. Mulai dari tukang becak, tambal ban, bahkan menyasar ke rumah-rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Hari ini kita bersama-sama membagikan sembako kepada masyarakat. Ini data penerima dari lurah, RW dan RT, diberikan kepada orang yang membutuhkan. Namun, ini bukan semua warga mendapatkan, tapi pada skala prioritas yang kami berikan,” kata Eri.
Ia mengungkapkan, bahwa bantuan ini berasal dari warga dan seluruh stakeholder yang ada di Surabaya. Untuk itu, yang berhak menyerahkan bantuan ini bukan hanya Pemerintah Kota Surabaya, tapi juga seluruh elemen yang ada di Kota Pahlawan. Sehingga dalam penyalurannya juga melibatkan Forkopimda, DPRD, ketua partai politik, ormas, hingga relawan.
“Karena bantuan ini dari warga Surabaya, sehingga yang memberikan adalah orang-orang hebat di Surabaya. Ada relawan, ada organisasi masyarakat, Forkopimda, dan ketua partai,” ujarnya.
Bagi Eri, dalam upaya memutus mata rantai pandemi Covid-19, maka gotong-royong dan kebersamaan yang harus diutamakan. Karenanya, hari ini seluruh elemen di Surabaya bergerak bersama untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak Covid-19.
“Sehingga persatuan ini bisa menjadi contoh bahwa yang membagi pun adalah warga Surabaya. Inilah yang kami ingin sampaikan bahwa ini menjadi empati bersama. Karena memutus mata rantai harus gotong-royong dan kebersamaan,” jelasnya.
Eri juga berharap kepada masyarakat yang berhak mendapat bantuan namun belum menerima, agar melapor kepada RT/RW maupun Lurah dan Camat. Bisa pula informasi itu disampaikan melalui aplikasi WargaKu milik Pemkot Surabaya. Baginya, bantuan ini tidak akan bisa sempurna atau tepat sasaran tanpa ada keterlibatan informasi dari masyarakat.