Banyuwangi Ethno Carnival 2025, Simpul Budaya dan Spiritualitas Kehidupan

Banyuwangi Ethno Carnival 2025, Simpul Budaya dan Spiritualitas Kehidupan
Foto: Diawali Penampilan Putri Indonesia, Banyuwangi Ethno Carnival jadi Panggung Kreatifitas Anak Muda

“BEC menjadi kekuatan budaya dari Banyuwangi yang turut menguatkan peradaban bangsa,” ujarnya.

Para desainer dan model, menampilkan busana spektakulernya dimulai dari Taman Blambangan hingga Kantor Bupati dengan jarak 2,5 Km. BEC diikuti peserta mulai dari anak-anak hingga dewasa yang menampilkan tema dalam Ngelukat.

Parade ini juga diikuti sejumlah wisatawan asing yang kebetulan sedang berlibur di Banyuwangi. Salah satunya bule Peru bernama Diego Manuel sampai tertarik untuk ikut jalan di atas catwalk. Dia mengenakan kostum busana pengantin Osing. Diego mengaku senang bisa turut meramaikan parade catwalk.

“Saya sangat senang ikut parade ini dan mengenakan busana etnik Banyuwangi. Parade seperti ini mirip dengan karnaval Rio de Janeiro,” kata Diego.

Terpilih Jadi Top 10 Karisma Event Nusantara BEC secara berturut-turut selama empat tahun, masuk dalam kalender pariwisata Kharisma Event Nusantara (KEN) dan pernah menjadi salah satu yang terbaik.

“Event ini merupakan event kebanggaan Indonesia, kebanggaan Kementerian Pariwisata juga. Tahun lalu, BEC berhasil menjadi 10 event terbaik. Dan ini bukan hal yang biasa,” kata Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata, Masruroh.

Masruroh menyampaikan, ada tiga hal yang membuat BEC terpilih kembali ke dalam KEN. Pertama, komitmen dari pemimpin daerah yang mendorong event digelar secara konsisten dan berkualitas.

Kedua, BEC mengangkat kekuatan lokal tidak hanya dalam temanya, namun dukungan dari masyarakat baik yang terlibat langsung maupun tidak. Ketiga, BEC dinilai memberikan dampak positif terhadap budaya, sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

“BEC telah menjadi event nasional bahkan internasional yang menyedot banyak wisatawan. Kami berharap, event ini bisa menginspirasi daerah lain,” ungkapnya. (*)

Penulis: Nur Muzayyin