Pasalnya, obat-obatan atau reagen harus segera terisi untuk memperluas layanan kesehatan ketika libur hari raya lebaran masyarakat tetap bisa terlayani.
“Saya minta RSUD Ngantang untuk berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi agar mengidentifikasi obat obatan ataupun reagen sehingga puncak mudik masyarakat tetap terlayani layanan kesehatannya,” sebutnya.
Keberadaan rumah sakit menjadi hal penting sebab selama ini warga di wilayah barat Kab. Malang seperti Ngantang, Kesambon dan Pujon sering harus dirujuk ke rumah sakit yang berlokasi jauh.
Untuk itu, berdirinya RSUD Ngantang ini diharapkan dapat meningkatkan akses layanan rujukan bagi masyarakat Malang di wilayah barat dan sekitarnya.
Emil mengapresiasi komitmen Pemkab Malang dimana Rumah sakit ini dibangun melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang dibangun untuk memenuhi standar pelayanan kelas D dengan fasilitas 50 tempat tidur.
Bupati Malang Sanusi mengatakan, setelah diresmikan ini RSUD Ngantang diharapkan bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang sekitar terutama di wilayah Ngantang mupun Pujon Malang.
RSUD Ngantang ini, lanjut Bupati Malan memiliki kapasitas 50 bed atau tempat tidur dan melayani pengobatan gratis bagi masyarakat miskin.
“Persemian RSUD Ngantang ini juga dilakjkan launching pengobatan gratis bagi masyarakat miskin. Insyallah secara bertahap seluruh fasilitas kesehatan bisa mengcover dan melayani masyarakat miskin di Kab. Malang,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, peresmian RSUD Ngantang ini juga dilakukan penyerahan 2 unit ambulance, launching persalinan gratis dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) serta peninjuan fasilitas RSUD Ngantang. (*)