Untuk menjaga momentum positif ini, Pemerintah mendorong konsumsi masyarakat selama libur Ramadan dan Lebaran hingga perayaan Nyepi dengan juga memberikan berbagai kemudahan. Stimulus yang diberikan antara lain berupa diskon harga tiket pesawat lebih dari 10% (selama dua minggu untuk penerbangan domestik), diskon tarif tol sebesar 20%, program pariwisata mudik Lebaran, program mudik gratis bersama 74 BUMN kolaborator, tiket gratis angkutan laut Lebaran 2025, dan Operasi Pasar (OP) untuk menjaga stabilitas bahan pokok.
Sementara itu, mengingat di tahun ini jarak waktu antara Nataru dan Lebaran lebih dekat, maka Menko Airlangga mengarahkan agar ada tambahan satu season lagi untuk penyelenggaraan program belanja nasional, misalnya pada masa back to school nanti.
“Saya titip di antaranya nanti setelah bulan April sampai Desember harus ada satu season lagi agar bisa mendongkrak sales. Tadi dengan Badan Pangan kita sudah cek dengan beberapa daerah relatif kondisi suplai pangan aman, dan mereka membuat rata-rata diskon dari 30% sampai 50%. Hal itu tentu akan sangat membantu masyarakat,” pungkas Menko Airlangga.
Pada kesempatan ini memang juga diadakan temu wicara secara online antara Menko Airlangga dengan para pengusaha ritel atau swalayan yang berasal dari beberapa provinsi di Indonesia, seperti dari Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, NTB, dan Maluku Utara. Menko Airlangga mengecek ketersediaan stok bahan pangan dan kestabilan harga menjelang Ramadan pada masing-masing daerah tersebut.
Selain program Friday Mubarak yang diselenggarakan APRINDO ini, juga akan diadakan program BINA Lebaran oleh HIPPINDO, Pasar Kreatif Ramadan oleh Pemprov DKI Jakarta, Bazar Ramadan serta Ramadan Sale yang akan diselenggarakan Indonesian E-commerce Association (IdEA). (din/ais)