Ekbis  

Visi Indonesia Emas 2045, Dua Pertiga Produktivitas Tenaga Kerja Perlu Ditingkatkan

Visi Indonesia Emas 2045, Dua Pertiga Produktivitas Tenaga Kerja Perlu Ditingkatkan
Moh. Rudi pada pembukaan acara Diseminasi Akhir Proyek METI Skills, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/2)

“Untuk penyiapan tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan industri tersebut, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi yang berorientasi pada demand driven dengan melibatkan peran aktif Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi,” lanjut Deputi Rudy.

Dalam kurun waktu dua tahun sejak dimulainya proyek ini pada 2023, Proyek Keterampilan ILO telah melibatkan 1.150 pengusaha dan pekerja di sektor elektronik, menyelenggarakan 24 lokakarya dan seminar pengembangan kapasitas dan berbagi pengetahuan di seluruh negeri serta mengembangkan delapan program pelatihan yang berkolaborasi dengan pemerintah dan mitra sosial.

Proyek Keterampilan ILO juga telah menerbitkan dua Panduan untuk pengusaha tentang Pemagangan Berbasis Sekolah yang Berkualitas di Tempat Kerja dan tentang Pengembangan Mekanisme Keluh Kesah bagi Peserta Pemagangan, satu panduan pelatihan untuk lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi dan perusahaan tentang Pengembangan Keterampilan dan Perilaku Bisnis yang Bertanggung Jawab, serta melakukan kajian keterampilan bertajuk “Pengembangan Keterampilan dan Situasi Ketenagakerjaan di Sektor Elektronika Indonesia”, bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Publikasi ini menjadi dasar bagi para pemangku kepentingan utama di sektor elektronik Indonesia untuk terus mendorong pengembangan keterampilan agar dapat menjalankan bisnis yang lebih bertanggung jawab.

“Kami mengharapkan sinergi dan kolaborasi dengan ILO seperti halnya dalam proyek METI Skill ini, dapat terus berlanjut kedepan. ILO merupakan mitra strategis Indonesia dalam meningkatkan produktivitas serta kualitas tenaga kerja, termasuk untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pekerjaan layak,” tutur Deputi Rudy.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi yang menutup acara ini menggarisbawahi praktik-praktik baik yang perlu dilanjutkan bagi pengembangan kualitas pekerja Indonesia.

Diantaranya penguatan pelibatan industri dan lembaga pelatihan vokasi untuk memberikan akses pekerja dalam rangka upskilling dan reskilling dengan teknologi dan lapangan pekerjaan baru, peningkatan perlindungan bagi peserta magang dan praktik kerja lapangan untuk memperluas pemahaman terkait bisnis yang bertanggung jawab, dan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan produktivitas kerja di industri. (din/ais)