MAGETAN (WartaTransparansi.com) – Peran strategis dari pemuda dalam hal pemimpin dan kepemimpinan. Dalam konteks itu, pemuda perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan untuk mewujudkan pembangunan.Di mana diperlukan pemuda yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri dan profesional.
Hal ini dikatakan oleh beberapa aktifis jelang Pilkada Magetan Nopember 2024 mendatang. Salah satunya dikatakan oleh Nanang Ari ketua PPDI Magetan. Dia berharap semoga pemilukada 2024 akan muncul figur calon pemimpin dari golongan kaum muda yang visioner, memiliki pandangan jauh kedepan yang akan membawa Magetan lebih baik lagi. “Golongan muda bisa dengan pemikiran yang inovtif dan kreatif bisa membawa Magetan lebih maju,” ujar Nanang Ari.
Dijelaskan Nanang kami mengingatkan kembali kepada teman-teman perangkat desa sekabupaten magetan bahwa perangkat desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilu dan atau pemilukada, sesuai dengan pasal 51 huruf (j) UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, tapi perlu diingat bahwa kami juga memiliki hak pilih, kami akan memilih pemimpin yang berpihak kepada generasi muda dan kepentingan desa,
Dari beberapa obrolan di masyarakat menghendaki dengan menyandingkan Ketua DPRD Sujatno dengan politisi muda partai Golkar Didik Haryono. Sama sama muda hanya beda umur keduanya sama sama visioner dan penuh ide ide kreatif dalam memajukan Magetan.
Sesuai dengan karakteristik pemuda, yaitu memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab, dan kesatria, serta memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis dan futuristik. Dalam berdemokrasi, kehadiran anak muda adalah cerminan regenerasi sebab tanpa generasi muda kehidupan berbangsa dan bernegara tak akan berarti.
Menyikapi hal ini Ketua DPRD sekaligus Ketua DPC PDI Magetan Sujatno menyampaikan sampai saat ini dirinya sebagai Ketua DPC PDi Perjuangan intensif melakukan komunikasi dengan semua parpol yang ada.Komunikasi ini intens dilakukan guna menjalin koalisi dalam Pilkada mendatang.” Saat ini kami intensif komumikasi dalam penjajakan koalisi, karena tidak ada satupun partai yang bisa mengusung calon sendiri dalam pilkada nanti,” terang Sujatno.
Dirinya jika di tugaskan dari partai, siap menjalankan amanat dan berusaha memenuhi apa yang ada di keinginan masyarakat.
Sememtara iti DIdik Haryono politisi muda dari Partai Golkar ini, memberikan pendapat yang dirinya digadang gadang sebagian elemet masyarakat untuk berpasangan dengan Sujatno dalam pilkada mendatang mengungkapkan jika Pilkada Ajang Adu Gagasan, bukan Adu Jargon.” Kita harus adu gagasan adu visi misi, bukan hanya jargon saja yang dijedepankan,” Kata Didik Yang juga mantan Kades Soco Kecamatan Bendo ini.
Pilkada harus menjadi ajang pertarungan gagasan, ide, dan progam memajukan Magetan. Tidak sekedar pamer jargon. Jadi, saya berharap para calon kandidat yang akan maju di pilkada Magetan harus mulai menawarkan ide ide tentang memajukan Magetan. “Perang jargon tidak memberi edukasi dan memberi preferensi kepada masyarakat dalam memilih calon bupati Magetan mendatang,” Ujar Politikus Muda Partai Golkar ini. (*)