SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Kota Surabaya dikepung banjir ketika hujan deras terjadi pada Senin dan Selasa (5-6/2/2024). Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kota Surabaya beralasan, banjir terjadi karena beberapa faktor, seperti kapasitas pompa dan saluran yang belum memadai.
Data BPBD Kota Surabaya, 23 wilayah terendam banjir. Wilayah Surabaya Barat seperti Pakal, Benowo dan Tambak Osowilangon menjadi daerah terdampak paling parah.
Ketinggian air di kawasan Surabaya Barat mencapai 50 cm. Dan hal tersebut terpantau di depan Perumahan Pondok Benowo Indah dan Terminal Tambak Osowilangun.
Banjir tak hanya membuat aktivitas warga terganggu. Tapi juga mengakibatkan arus lalu lintas di sejumlah kawasan macet. Terpantau kemacetan terjadi di kawasan Branjangan, Benowo hingga Pakal.
Bahkan akibat kemacetan parah ini, sejumlah pekerja terpaksa tidak masuk kerja. Hujan deras yang terjadi di Surabaya juga mengakibatkan sejumlah pohon dan alat peraga kampanye tumbang.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengungkap beberapa lokasi genangan akibat hujan deras yang terjadi pada Senin (5/2/2024) malam. Di antaranya adalah Babat Jerawat-Benowo, Tanjung Sadari, Jalan Rajawali, Jalan Gresik, Krembangan, Manukan Lor, Dukuh Kupang, Margomulyo dan Tambak Osowilangun.
“Ada beberapa kendala berbeda di tiap lokasi genangan tersebut. Seperti kapasitas pompa dan saluran yang tidak bisa menampung hujan yang terjadi selama 6 jam dari pukul 17.30 – 24.00 WIB,” kata Syamsul.
Selain itu, Syamsul menyebut, beberapa faktor lain yang menjadi penyebab timbulnya genangan karena adanya hambatan berupa penyempitan saluran akibat pembuatan akses jalan untuk persil.
“Sementara di kawasan Tambak Osowilangun yang merupakan kewenangan stakeholder, genangan terjadi karena belum ada saluran dan pompa yang memadai,” ujarnya.
Menurut dia, sejumlah faktor lain juga menjadi penyebab terjadinya genangan di wilayah lain. Di antaranya adalah banyaknya sampah yang menghambat aliran masuk ke rumah pompa, kerusakan beberapa perangkat pompa dan pintu air akibat tingginya frekuensi pemakaian.