Denny Wirawan angkat batik Kudus dengan koleksi Sandyakala Smara

Denny Wirawan angkat batik Kudus dengan koleksi Sandyakala Smara

Fashion desainer Denny Wirawan mengangkat dan mengeksplorasi batik Kudus sebagai bagian dari karya terbarunya yang berjudul Sandyakala Smara.

Eksplorasi kreatif bersama Bakti Budaya Djarum Foundation bekerja sama dengan Ikatan Perancang Muda Indonesia (IPMI) ini sebagai wujud perjalanan delapan tahun untuk pengembangan dan pengolahan batik Kudus.

“Sesuai dengan aura metropolitan Jakarta, saya akan membawa mood Sandyakala Smara yang berbeda. Karakter metropolitan dan sikap urban kota Jakarta harus terasa di fashion show ini. Untuk itu saya melakukan re-styling di beberapa rancangan,” ujar Denny Wirawan dalam keterangan pers yang diterima, Rabu.

Karya yang mengangkat Batik Kudus dalam format ready-to-wear deluxe dan ready-to-wear premium ini, telah dipaparkan di kota Kudus, lalu kini tiba saatnya Denny Wirawan membawanya ke Jakarta, untuk publik nasional yang lebih luas.

Sandyakala Smara terdiri dari 41 set rancangan, dipresentasikan ke dalam dua bagian.

​​​Pertama, seri Asmaradana, yang menitik beratkan kreasi yang bertumpu pada citra pakaian Cheongsam, dengan elemen berupa kerah-kerah tinggi, baik itu sebagai blus berbahan renda putih, atau vest penuh ornamentasi, atau juga berupa pilihan outerwear ala gaun cocktail berhiaskan Batik Kudus yang motifnya dibuat cantik dan bold.

Siluet rancangan yang berunsur A-line, membuat gaun-gaun bagaikan kanvas yang memaparkan motif-motif flora dan unggas yang lugas dan dibuat simetri.

Rok-rok lebar bias-cut ada juga yang dipadankan dengan corset, elemen yang sedang sangat ini saat ini. Seri Asmaradana terinspirasi dari masa kebangkitan industri di Tiongkok tahun 1920-an.