JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Fitri Hudayani menilai pengenalan jenis dan manfaat pangan lokal kepada masyarakat Indonesia perlu digencarkan supaya tidak kalah saing dengan makanan impor.
“Dengan terus memperkenalkan pangan lokal dan manfaatnya, maka lama-lama masyarakat akan terpapar untuk mengonsumsi pangan lokal,” kata Fitri saat dihubungi WartaTransparansi.com di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pemerintah perlu memasifkan pengenalan itu karena pangan lokal sebenarnya memiliki nilai ekonomi yang cukup baik atau terjangkau serta kandungan gizi yang memadai sehingga dapat mencukupi kecukupan gizi individu. Namun, saat ini, pangan lokal masih kalah saing dengan pangan impor karena masyarakat cenderung lebih mengenal produk-produk pangan impor.
Berikutnya, ia mencontohkan salah satu pangan lokal dengan harga terjangkau dan gizi yang cukup ialah tempe.
“Misalnya, tempe. Tempe mempunyai nilai protein yang jumlah per porsinya hampir sama dengan bahan hewani,” kata dia.
Di samping itu, Fitri menambahkan bahwa pangan lokal dapat memiliki daya saing yang setara bahkan melebihi makanan impor yang saat ini merebak di masyarakat apabila dipasarkan dengan metode yang tepat serta menarik perhatian konsumen.