“Dan sekarang proses tersebut terus dilakukan oleh PT PLN. Terimakasih seluruh keluarga besar PLN semuanya. Kalau panjenengan menerangi kehidupan masyarakat maka yang di langit akan menerangi kehidupan panjenengan semua,” imbuhnya.
Untuk mengejar rasio elektrifikasi tersebut, tahun ini Pemprov Jatim telah mengalokasikan bantuan IRSR kepada 2.700 Kepala Keluarga (KK). Total pemasangan IRSR sejak Tahun 2019 sampai dengan 2022 sebanyak 14.921 KK yang tersebar di berbagai daerah di Jatim. Recananya pada tahun 2023 akan dilakukan pemasangan sebanyak 5.200 sambungan listrik gratis untuk para penerima manfaat.
Selain IRSR, upaya mengejar rasio elektrifikasi juga dilakukan melalui pemberian hibah Pemasangan PLTS Solar Home System (SHS). Total hibah pemasangan PLTS Solar Home System (SHS) sejak Tahun 2019 sampai dengan 2022 sebanyak 551 Unit yang tersebar di berbagai wilayah di Jatim.
Kemudian melalui pemberian hibah pemasangan PLTS Rooftop
Sejak Tahun 2021 sampai dengan 2022. Dimana Pemprov Jatim telah memberikan hibah pemasangan PLTS Rooftop kepada 3 Pondok Pesantren di Jatim.
Sedangkan bantuan token listrik senilai Rp 300 ribu tahun ini dialokasikan untuk 19.501 KK yang masuk dalam kategori rentan miskin atau berpenghasilan rendah, dengan daya listrik antara 450 VA – 900 VA.
Sebelumnya, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan Pada Tahun 2022 Kabupaten Tulungagung menerima Bantuan Sosial Instalasi Rumah Sambungan Rumah (IR/SR) dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 249 KK yang tersebar di Kecamatan Sendang.
“Kemudian Bantuan Sosial Token Listrik Gratis senilai Rp. 300.000,- dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 305 KK yang tersebar di Kecamatan Kauman,” katanya.
Sementara itu, GM PT. PLN IUD Jatim, Lasiran mengatakan bahwa secara umum rasio elektrifikasi Jatim sudah 99,39 persen, namun secara agregat sudah mencapai 100 persen. Beberapa daerah rasio elektrifikasinya masih rendah yakni Pamekasan, Madura yang sebagian besar merupakan pulau terpencil.
“Kami coba petakan secara ifrastruktur ada sekitar 43 pulau di daerah Madura yakni di Pamekasan yang saat ini masih ada 19 pulau yang belum teraliri listrik oleh PLN. Rencana nanti semoga di 2023 insyaAllah seluruh pulau di Pamekasan sudah menikmati listrik,” katanya.
“Mohon dukungannya karena daerahnya cukup terisolir sehingga pembangunannya perlu perhatian. Kami juga terus menyisir dan mencari kembali pelanggan yang belum tersambung jadi mohon bantuan informasikan kepada kami,” imbuhnya.
Salah satu penerima bantuan listrik token dari PLN, Lasiyah (71), warga Dusun Tugu, Desa Tugu, Kecamatan Sendang RT 03 RW 02 mengaku senang dan bersyukur atas bantuan yang diterima. Sebab, selama 2 bulan terakhir, listrik di rumah Lasiyah numpang tetangga sekitar. (NANG/MIN)