Oleh Djoko Tetuko (Pemimpin Redaksi WartaTransparansi)
Kesimpulan awal Tim Investigasi bahwa Persiapan di Stadion kurang optimal. Sehingga, menurut salah satu anggota Tim Investigasi PSSI, ke depan harus melakukan kontrol kondisi kursi, tempat duduk, pintu (masuk dan keluar) dan semua pintu. Pintu evakuasi jika terjadi sesuatu di luar dugaan.
Selain itu, kata dia, kontrol dan menghitung kapasitas kursi dan jumlah karcis yang dicetak harus proporsional dengan perhitungan tim keamanan. Keamanan dalam hal ini khusus Stewart mengawasi tradisi suporter melompat ke lapangan hijau. Suporter masih membawa benda benda dilarang seperti botol minuman maupun lainnya.
Walaupun pada saat partai bergengsi Arema FC versus Persebaya, penonton membludak tetapi
masih sesuai dengan kapasitas, dengan catatan tidak semua kursi penonton sesuai dengan ketentuan satu tiket satu kursi. tidak optimal.
Tetapi terbukti sepanjang pertandingan tidak ada luapan penonton yang membludak atau melimpah di luar kapasitas tempat duduk atau tidak dapat tempat duduk. Walaupun sebagian hanya pada bangku
Sementara itu, lanjut dia, koordinasi keamanan di dalam stadion dan di luar stadion berkaitan dengan operator pertandingan, operator keamanan dalam stadion, dan operator lapangan hijau. Terutama evakuasi untuk penonton pada saat mengurai keributan. Belum optimal.
Tim Investigasi melihat data bahwa pertandingan sesuai regulasi football family, aman dan damai. Terbukti tim Persebaya keluar stadion Kanjuruhan dengan aman, lancar dan damai.
Awal pemicu kerusuhan setelah tim Persebaya dinyatakan keluar dengan aman dari stadion. Setelah itu baru terjadi penonton turun dari tribun timur ke lapangan hijau.
Penonton turun ke lapangan selalu menjadi pemicu kerusuhan setelah pertandingan, atau saat pertandingan masih berlangsung.