Kodrat Sunyoto: Jangan Mudah Terpancing Isu Menyesatkan

Saat Membuka Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Lamongan

Kodrat Sunyoto: Jangan Mudah Terpancing Isu Menyesatkan
Foto : Anggota DPRD Jatim, Dr Kodrat Sunyoto, SH, M.Si saat memberikan sambutan pembuka sosialisasi wawasan kebangsaan di hotel Aqila Lamongan, Minggu (13/2)

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Dr. Kodrat Sunyoto menyatakan keprihatinannya atas kondisi bangsa saat ini dimana persatuan dan kesatuan bangsa cenderung terkikis. Oleh sebab itu masyarakat hendaknya makin waspada dan tidak mudah terpancing oleh isu su yang menyesatkan.

“Ancaman bangsa semakin komplek mulai dari disintregasi hingga intoleran. Itu terjadi karena sudah tidak mengindahkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,” ungkap Kodrat Sunyoto ketika membuka Sosialisasi wawasan kebangsaan bertajuk ‘Menumbuhkan Semangat Kebersamaan dalam NKRI’ di Hotel Aqila Lamongan, Minggu (13/3) kemarin.

Sosialisasi wawasan kebangsaan diikuti beberapa instansi pemerintah, dari Kepala Desa (Kades), Sekretaris Kecamatan, hingga warga masyarakat.  Sebagai pemateri Guru Besar Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya, Prof Dr Rudy Handoko, MS.

Kodrat melihat nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila akhir akhir ini mulai luntur. Masyarakat yang dulu sangat menjunjung tinggi nilai nilai gotong royong, sedikit demi sedikit terkikis.

Di era kecanggihan teknologi dengan ribuan informasi sudah tidak lagi memperdulikan apakah berita berita tersebut hoax atau tidak. Isu-isu hoaks tanpa disadari sudah dianggap benar.

Kodrat Sunyoto: Jangan Mudah Terpancing Isu Menyesatkan

“Kami yang ada di DPRD provinsi tidak akan surut untuk menyuarakan melaui berbagai forum seperti yang kita lakukan saat ini. DPR RI melakukan hal serupa melalui sosialisasi 4 pilar,” ujar Kodrat yang berangkat dari Dapil Lamongan dan Gresik itu.

Pihaknya menjelaskan, dihadirkannya Kepala Desa lantaran pejabat ini menjadi ujung tombak yang memiliki misi khusus untuk menumbuhkan budaya gotong royong agar kembali ada. “Jangan sampai kepentingan warga, bekerja hanya karena untung dan rugi. Ini adalah untuk kepentingan bersama,” tegasnya.