Akan tetapi, pada saat itu Kemenhub juga telah mengeluarkan izin untuk Pelabuhan Tanjung Perak sehingga membutuhkan waktu. Pelabuhan ini juga memiliki banyak potensi dan keistimewaan.
Oleh karenanya, agar LDF bisa terealisasi, maka asesment harus segera dilakukan mendukung percepatan transportasi barang dan jasa utamanya jurusan ke Pelabuhan Lembar, Mataram dan Kupang.
“Ada kelebihan dari dermaga Penyebrangan Jangkar ini yakni potensi dilakukan kedalaman hingga 20 meter dan tingkat sedimentasinya rendah. Saya optimis izin LDF bisa segera terpenuhi untuk melayani transportasi dari Jangkar menuju Lembar, Mataram hingga Kupang asal didukung asestmen yang kuat” tegasnya.
“Pelabuhan ini juga mendukung bagian dari pecinta hewan dan binatang, utamanya memperlakukan hewan ternak seperti sapi dengan lebih baik yang dikenal animal welfare. Sapi dari Raas dan Sapudi yang dikirim ke Jawa melalui pelabuhan Jangkar- Situbondo akan mendapat perlakukan lebih baik ,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi menyampaikan rasa syukurnya atas beroperasinya Pelabuhan Jangkar di wilayahnya. Pelabuhan jangkar ini diyakini dapat menunjang segala aktifitas ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. “Kami yakin dengan adanya dermaga ini, Kab. Situbondo akan mensejajarkan diri dengan daerah lain di Jatim,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Dermaga ini memiliki arti strategis karena memiliki akses luas yang selama ini menjangkau Pulau Madura namun nantinya akan menjangkau provinsi lain di Indonesia Timur. “Baru baru ini investor yang memiliki usaha pelayaran telah melakukan komunikasi yang menyatakan ingin berinvestasi untuk memberikan dukungan pada kegiatan transportasi laut,” terangnya.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Perhubungan Prov. Jatim Nyono menegaskan, bahwa Pemprov Jatim terus berupaya mengembangkan infrastruktur transportasi darat, laut dan udara untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah.
“Pelabuhan ini direncanakan akan melayani angkutan ternak dari kepulauan Sumenep Madura baik di P. Sapudi, P. Raas dan P. Kangean yang memenuhi standart perlakuan hewan dengan harapan tidak ada lagi ternak yang diceburkan ke laut dan langsung diangkut oleh truk atau kendaraan hewan,” katanya.
Seusai melakukan prosesi peresmian rombongan melakukan peninjauan ke dermaga dan menaiki kapal yang sedang bersandar sekaligus berdialog dengan para penumpang kapal maupun petugas kapal. (*)