Seusai menyerahkan bantuan listrik, Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim terus berupaya keras menyisir daerah pemukiman warga yang masih belum mendapatkan aliran listrik berbasis rumah tangga. Pasalnya, kebutuhan listrik menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pada masyarakat.
“Dengan harapan multiplier effectnya bisa dirasakan masyarakat. Mulai untuk mendapatkan air bagi masyarakat di pedesaan, mendapatkan penerangan saat anak-anak belajar dan seterusnya. Jika listriknya ditambah daya, maka panjenengan bisa membuat usaha misalnya bikin kue dengan oven, memiliki kulkas untuk membuat es batu atau usaha lainnya,” imbuh Khofifah.
Oleh karenanya, Khofifah mengapresiasi Dinas ESDM Jatim yang bekerjasama dengan PT. PLN (Persero) UID Jatim memberikan bantuan listrik gratis kepada warga di Kabupaten Ponorogo. Pemberian bantuan listrik tersebut merupakan wujud strong partnership antara pemda dan BUMN.
Dalam tahun ini, jelas Khofifah, CSR nya PT PLN (Persero) UID Jatim tahun 2021 juga memberikan bantuan listrik gratis kepada 3100 RTM yang tersebar di wilayah Jatim. Ini semakin mampu meningkatkan elektrifikasi di Jatim. Berdasarkan data dari PT. PLN (Persero) UID Jatim, elektrifikasi per Oktober 2021, untuk Kabupaten Ponorogo mencapai 111,03%. Sementara elektrifikasi Provinsi Jatim mencapai 106,49%.
“Saya berharap PLN terus bersinergi dan membangun strong partnership dengan berbagai sektor usaha di Kabupaten Ponorogo untuk bergandengan tangan meningkatkan elektrifikas di wilayah ini. Kebersamaan menjadi bagian penting untuk ditumbuhkembangkan. Bahkan hingga seluruh Provinsi Jatim, khususnya bagi keluarga miskin atau tidak mampu,” kata Mantan Mensos RI tersebut.
Sebelumnya di Pendopo Kabupaten Ponorogo Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan sebanyak 55 ton bantuan beras kepada masyarakat miskin terdampak pendemi Covid-19 yang diberikan secara simbolis dari Gubernur kepada 10 BPBD Kab/Kota di wilayah Bakorwil Madiun. (*)