Askot PSSI Surabaya Seleksi Pemain untuk Porprov Jatim 2022

Askot PSSI Surabaya Seleksi Pemain untuk Porprov Jatim 2022
Tim pelatih mendata pemain yang mengikuti seleksi untuk kontingen Surabaya ke Porprov Jatim 2022.

Surabaya – Askot PSSI Surabaya menggelar seleksi pemain untuk pembentukan tim Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim tahun 2022 cabang olahraga sepakbola. Kegiatan yang diikuti 200 pemain tersebut berlangsung sejak Kamis (2/9/2021) hingga Sabtu (4/9/2021) di lapangan Brigif 2 Marinir Gedangan.

Para pemain yang mengikuti seleksi berasal dari klub-klub anggota Askot PSSI Surabaya ditambah 12 klub yang terafiliasi. Mereka merupakan pemain kelahiran Surabaya dan usianya di bawah 20 tahun ke bawah.  “Klub anggota Askot PSSI Surabaya kita minta masing-masing mengirimkan tiga pemain. Dan, mereka harus bersaing untuk mendapatkan tempat di tim,” ujar Wakil Ketua Askot PSSI Surabaya dr Heri Sudarsono di sela-sela menyaksikan seleksi.

Dia yang menjabat sebagai manajer tim di tim sepakbola Surabaya untuk Porprov Jatim 2022 tersebut menginfomasikan nantinya akan dijaring 30 pemain yang kemudian langsung didaftarkan oleh KONI Surabaya untuk Porprov Jatim. Mereka dijaring oleh tim penjaringan Askot PSSI Surabaya yang dipimpin oleh Ketua Komisi Pelatih Totok Risantono. Selain itu ada nama pelatih lain seperti Ridwan, Rohim, Budi dan Yusuf Money.

Diakui oleh dr Heri bahwa timnya setelah melakukan seleksi dan mendapatkan 30 pemain, rencananya akan langsung menggelar pemusatan latihan cabang (Puslatcab). Mereka akan melaksanakan latihan sekaligus dalam latihan nanti juga ada promosi-degradasi. “Pada pembentukan tim sampai persiapan menjelang tampil di Porprov Jatim tahun depan tetap ada promdeg. Sehingga nantinya akan terpilih pemain yang siap tampil membela kota Surabaya,” paparnya.

Diakuinya, untuk persaingan, kontingen sepak bola kota Surabaya memang sudah terlambat jika dibandingkan tim-tim daerah lain. Namun, hal itu tidak membuat tim Surabaya pesimistis di Porprov Jatim yang rencananya digelar di Jember, Lumajang, Probolinggo dan Situbondo tersebut. “Tentu kita harus optimistis dengan materi yang kita miliki saat ini,” tutupnya. (sr)