JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Badan SAR Nasional (Basarnas) baru ada di 110 Kab/Kota, atau hanya di 30 pulau Indonesia. Karena itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong Basarnas untuk hadir di semua Kab/Kota yang berjumlah 514.
“Dari 17.491 pulau di Indonesia, 6 ribu di antaranya telah berpenghuni. Dari 6 ribu pulau yang sudah berpenghuni tersebut, Basarnas baru hadir di sekitar 30 pulau. Padahal sebagai negara kepulauan yang rentan dengan bencana alam, Basarnas adalah ujung tombak dalam penyelamatan manusia. Bekerja tujuh hari seminggu, sehari dua puluh empat jam. Tidak kenal batas waktu,” ujar Bambang usai menerima Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Jakarta, Senin (5/4/2021).
Pria akrab disapa Bamsoet ini menuturkan, organisasi Basarnas perlu diperkuat seperti halnya BNPB, BNPT, maupun berbagai badan lainnya, yang kepalanya dilantik langsung oleh presiden.
Karena dalam setiap bencana alam, Basarnas merupakan garda terdepan yang terlebih dahulu turun menyelamatkan nyawa dan melakukan proses evakuasi. Baru setelah itu BNPB masuk melakukan rehabilitasi dan penanggulangan terhadap dampak bencana alam.
“Basarnas juga perlu diberikan kewenangan menyeleksi para personil, karena merekalah yang paling tahu berapa banyak penyelam, kapten kapal, maupun personil lainnya yang dibutuhkan. Basarnas juga perlu memiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan SAR (Search And Rescue) yang berstandar internasional. Sehingga bisa melahirkan lebih banyak Tim SAR yang tangguh, yang bisa lebih cepat melakukan proses evakuasi dan menyelamatkan nyawa manusia,” jelas Bamsoet.