“PPKBD juga terus sosialisasi ke desa – desa. Hasilnya dalam pelayanan safari KB di Kecamatan Ringinrejo, capaian akseptornya cukup tinggi”, ucapnya.
Beberapa kegiatan dalam pertemuan ini antara lain koordinasi dengan seluruh Kader KB, evaluasi capaian KB masing – masing desa, pembinaan kepada kader KB terkait data dan laporan, serta sosialisasi akan adanya safari KB baksos TNI KB kesehatan.
Maratus Sholihah menambahkan, dalam masa pandemi terdapat kenaikan angka kehamilan dengan beragam penyabab. Salah satunya berdasar survey, dialami ibu – ibu akseptor KB suntik. Karena banyak di rumah dan mendampingi anak- anak belajar daring, mereka sampai lupa waktu untuk melaksanakan KB kembali. Tidak hanya itu, bagi pasangan pernikahan sembilan bulan lalu otomatis hamil pada tahun ini.
Guna menarik minat masyarakat untuk melakukan KB, kader – kader tersebut memiliki sejumlah metode. “Salah satunya jika mendapati masyarakat yang takut ber-KB, maka kader mengajak akseptor KB agar memberikan testimoni dan penjelasan kepada calon akseptor tersebut,” tutupnya. (kominfo/adv/bd)