Lapsus  

Ada Musik Jalanan dan “Anna Cafe”

Laporan Transparnsi Djoko Tetuko dari Eropa (16)

Ada Musik Jalanan dan “Anna Cafe”
Banyak cara dilakukan pemerintah Budapest dalam menjual lokasi wisatanya .

BUDAPEST – Menunggu malam sambil keliling pusat peregangan dekat Hotel Rizt Carlton, setelah menelusuri parkir  di baseman lantai 1,  dan lagi-lagi buang air kecil di toilet berbayar kayak bayar parkir elektronik di Surabaya, alhamdulillah sebuah toko Harley Davidson masih buka.

Setelah itu, di tengah-tengah keramaian terdengar sayub-sayub suara musik agak orkestra mini, terdengar semakin dekat, dan alhamdulillah muncul musik jalanan dengan 8 penari perempuan dengan kostum biasa saja, diiringi penabuh musik di belakang begitu rancak dan enak didengar. Bahkan rombongan kami dan beberapa orang yang lewat juga sempat mengikuti sambil mengayunkan kaki dan bergoyang.

Musik jalanan seperti sudah terbiasa memberi hiburan di pusat perdagangan itu, tetapi tidak pakai minta uang atau bentuk partisipasi lainnya.

Mereka mirip salawat terbaMng jidor di Jawa dan Surabaya sekitarnya atau musik jidor Betawian aaat mengiringi musik jalanan ini merupakan salah satu daya tarik wisatawan, dan ada salahnya di destinasi wisata di Indonesia mengemas dengan model dan bentuk serupa, tetapi cita rasa berbeda.

Ada Musik Jalanan dan “Anna Cafe”
Wisata Sungai yang menjadi kebanggan pemerintah Budapst.

Anna

Oh iya, Budapest merupakan salah satu tujuan wisata eksotik dunia. Setiap tahun tidak kurang 20 juta pengunjung dari seluruh penjuru dunia. Ingin tahu apa saja tempat menarik, unik , eksotik dan pengunjung dibuat terpana.

Salah satu Cafe di antara nama-nama populer makanan dan minuman di Indoensia seperti Starbuck, KFC, Burger King, MDonald, dan nama -nama khas Hongaria, ada Anna Cafe. Kami berlima memesan  es cetak, air soda jeruk, kopi coopacino, dan lain-