Dubes Armenia dan Rusia Telusuri Jejak Negaranya di Surabaya

Dubes Armenia dan Rusia Telusuri Jejak Negaranya di Surabaya
Risma saat menerima kunjungan Dubes Armenia

Surabaya– Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan dua duta besar (dubes) sekaligus. Yakni,  Dubes Republik Armenia untuk Indonesia Dziunik Aghajanian dan Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva.

Awalnya, Dubes Armenia Dziunik Aghajanian yang mengunjungi Risma. Dalam pertemuan itu, Dziunik menyampaikan keinginannya untuk mencari jejak-jejak orang Armenia atau pun bangunan-bangunan yang berkaitan dengan orang Armenia yang berada di Kota Surabaya.

Ia mengawali pembicaraannya dengan penjelasan bahwa sekitar 300 tahun lalu pernah ada komunitas Armenia yang tinggal di Surabaya, dan kebanyakan berdagang atau bisnisman. Bahkan, ia juga mendengar informasi dari para sejarawan di Armenia bahwa ada sebuah gereja peninggalan orang Armenia di Kota Surabaya. Namun, lokasi detailnya tidak ada yang tahu. “Makanya kami ingin mencarinya, apakah gereja itu sudah dirobohkan atau sudah berubah fungsinya. Kami ingin tahu dan melihatnya,” kata Dziunik saat bertemu Risma.

Selain itu, Dziunik juga menjelaskan bahwa Hotel Majapahit itu yang membangunan adalah Sarkies bersaudara yang berasal dari Armenia. Hotel bersejarah yang sudah berkali-kali berubah namanya itu dibangun pada tahun 1910. Ia mengaku, apabila semua jejak-jejak bangsa Armenia ditemukan di Surabaya, dia berencana mengajak turis-turis Armenia untuk berkunjung ke Surabaya melihat beberapa peninggalan bangsa Armenia yang ada di Surabaya. “Turis-turis itu nanti akan saya ajak ke tempat-tempat yang ada kaitanya dengan bangsa Armenia,” ujarnya.

Menanggapi sejarah itu,  Risma pun menuturkan sejarah lengkap tentang jejak Sarkies bersaudara yang ada di Surabaya. Dijelaskan,  Sarkies bersaudara ini mempunyai rumah di Surabaya yang saat ini jadi Tunjungan Plaza 5 (TP 5). Selain itu, Toko NAM juga miliknya si Sarkies bersaudara dulu pada masanya. Bahkan, Sarkies bersaudara ini juga membangun sebuah hotel seberang jalan yang kini bernama Hotel Majapahit. “Pintu masuk toko NAM itu masih ada sampai sekarang dan dijadikan bangunan cagar budaya,” kata Risma sambil menggambar posisi rumah Sarkies bersaudara dan Hotel Majapahit.

Selain mendiskusikan jejak-jejak bangsa Armenia di Surabaya, Dubes Republik Armenia untuk Indonesia juga menawarkan sister city dengan salah satu kota di Armenia. Bahkan, ia siap menfasilitasi untuk kerja sama sister city itu. Risma pun menanggapi positif tawaran sister itu selama masih ada manfaatnya buat pembangunan Kota Surabaya. Kedua perempuan hebat ini pun berpisah dan Dubes Armenia pun beranjak pulang untuk melanjutkan peninjauan beberapa jejak bangsa Armenia di Kota Pahlawan.

Beberapa jam kemudian, Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva tiba di Balai Kota Surabaya. Tak jauh beda dengan Dubes Armenia, Dubes Rusia sebenarnya juga ingin menelusuri jejak-jejak orang Rusia di Kota Surabaya.