“Walaupun tsunaminya hanya kecil, tetapi karena bersamaan ada gelombang tinggi membuat gelombang tsunami masuk ke daratan,” ujar Rahmat.
BMKG juga telah memberikan peringatan dini gelombang tinggi terjadi di Selat Sunda sejak 21-25 Desember 2018.
Selain itu, Badan Geologi Kementerian ESDM juga mencatat terjadinya aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yakni erupsi bertipe strombolian atau melontarkan material vulkanis ke atas gunung pada sekitar pukul 21.03 WIB.
Sementara itu, insiden gelombang tsunami terjadi pada sekitar pukul 21:30 WIB di sejumlah daerah di Provinsi Banten dan Provinsi Lampung.
Data sementara yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban tewas sebanyak tiga orang dan 11 orang luka-luka di Provinsi Lampung, sementara 10 orang luka-luka di Kabupaten Pandeglang, Banten akibat terjangan gelombang tsunami itu. (kh)