Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Andi Fauziah Pujiwatie Hatta mengkritisi program Kampung Keluarga Berencana (KB) yang dijalankan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Menurutnya, pembentukan Kampung KB hanya sekedar seremonial, tidak ada
tindak lanjut yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.
“Bagaimana sih sebetulnya kelangsungan Kampung KB ini? Apakah sekedar seremonial pembentukan Kampung KB-nya, dan kemudian setelah itu tidak
ada kegiatan,” cetus Ichi, sapaan akrabnya, saat Rapat Dengar Pendapat
dengan Kepala BKKBN beserta jajaran, di ruang rapat Komisi IX, Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Menurut legislator Partai Golkar ini, program KB tidak ada progres yang berarti, padahal dia sudah mengingatkan berkali-kali dalam rapat, tapi tak kunjung ada perubahan.
“Ada beberapa hal yang ingin saya pertanyakan, mengenai Kampung KB.
Ini kalau kami melihat dari beberapa kampung KB yang sudah terbentuk,
dan sudah saya sampaikan dalam rapat-rapat sebelumnya,” ungkap Ichi.
Ia pun banyak menerimaaduan dari para kepala desa tentang mandeknya
kegiatan di Kampung KB. “Keluhan-keluhan kepala desa kepada kami
adalah, setelah terbentuk Kampung KB, tidak pernah ada intervensi lagi.
Jadi betul-betul hanya seremonial. Ini mungkin perlu ditinjau kembali, mungkin perlu dibicarakan kembali kepada daerah. Apa yang harus dilakukan,” papar Andi.
Berdasarkan laporan online per tanggal 9 Oktober 2018, jumlah Kampung KB yang tercatat adalah 9.821 Kampung KB. Seluruh Kampung KB yang telah dibentuk dilaporkan secara online. Dari total 1000 desa stunting, terdapat 284 yang sudah dibentuk menjadi Kampung KB.
Secara nasional, pembentukan Kampung KB baru sampai dengan 9 Oktober
2018 (Triwulan IV) sebanyak 37 persen, sementara berdasarkan serapan
anggaran telah menyerap 54 persen.
“Tujuan dari dibentuknya Kampung KB itu ada banyak sekali dan itu terintegrasi, tetapi pada kenyataanya hanya sekedar seremonial pembentukan Kampung KB, atau sekedar pemasangan plang selamat datang Kampung KB,” ujar Anggota Dewan dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan
III itu. (rom)