SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta masyarakat untuk tidak takut terhadap terorisme, sebaliknya harus berani melawannya karena terorisme merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pakde Karwo menyampaikan ini disela-sela melihat lokasi tempat kejadian perkara (TKP) bom bunuh diri di gereja Jl. Arjuna Surabaya. Tinjau lokasi dilakukan bersama Kapolda Jatim Mahfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Arif Rahman. Sebelumnya, juga dilakukan di TKP Ngagel dan Diponegoro.
“POLRI dan TNI sebagai kekuatan inti bersama-sama masyarakat akan melakukannya,” ujar Pakde Karwo yang menyampaikan rasa duka mendalamnya atas terjadinya korban jiwa dalam ledakan bom ekstrem di Surabaya tsb.
Ditambahkan, dirinya bersama Forkompida akan memperkuat pengamanan di semua tempat. Langkah sama juga dilakukan untuk deteksi dini dengan memperkuat tiga pilar, yakni kepala desa, babinkamtibmas, dan babinsa.
Disela-sela melihat penanganan korban ledakan bom bunuh diri ini, Gubernur memberikan arahan agar penanganan para korban dipusatkan di RSUD dr. Sutomo. Sampai dengan pukul 10.09 WIB, tercatat sebanyak enam korban masuk di RSUD dr. Sutomo, dengan satu diantaranya meninggal dunia.
Menjawab pertanyaan media, Kapolda Jatim Mahfud Arifin menyampaikan penanganan kemanan oleh aparat sudah dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan.
“Buktinya, polisi juga jadi korban,” ujarnya sambil menambahkan untuk lokasi Ngagel sudah dinyatakan klir. Sementara, dua tempat lainnya, Ngagel dan Diponegoro, masih dilakukan pembersihan oleh kepolisian. (min)