Surabaya – Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan bahwa POLRI dan TNI akan menjaga betul keamanan dan kenyamanan Jawa Timur hari ini dan kedepan. Oleh karena itu, diharapkannya masyarakat Jawa Timur untuk tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa.
Penegasan tersebut disampaikannya menjawab pertanyaan media mengenai adanya serangkaian ledakan bom di Surabaya, usai Rapat Terbatas Dengan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemprov. Jatim, di gedung negara Grahadi, Jl. Gubernur Suryo 7 Surabaya, Senin (4/5).
Dijelaskan, peledakan bom di beberapa tempat di Surabaya sebagai dampak dari rasa marahnya kelompok teroris di Mako Brimob beberapa waktu lalu. “Tetapi sekarang sudah terkendali,” ujarnya sambil menambahkan gerak teroris saat ini semakin sempit atau tidak ada, yang karenanya menggunakan anak dan istri sebagai alatnya.
Pakde Karwo menambahkan para ahli strategi tentang terorisme sudah memperkirakan dimanfaatkan anak dan istri untuk mencapai tujuan para teroris ini. Pertimbangannya, supaya informasi tidak bocor dan soliditas terjaga. “Istri dan anak dijanjikan surga dan mereka diajak ke surga bersama-sama,” ujarnya prihatin atas pelibatan perempuan dan anak-anak .
Dalam kesempatan sama, Gubernur juga menyampaikan posisi Pemprov. Jatim sebagai garda depan penanganan korban terorisme ini. Gereja-gereja yang rusak akan diperbaiki Pemprov. Jatim, demikian pula kesehatan para korban terorisme. Sedangkan kerusakan sepedamotor akan dikoordinasikan dengan Pemkot. Surabaya. Hal tsb sesuai pembicaraan Presiden dengan dirinya dan Walikota Surabaya sehari sebelumnya.
“Anak2 korban yang masih bersekolah, secara prinsip dibantu Pemerintah, dengan prinsip dasar Pemprov. Jatim yang melakukan pengaturan,” ujarnya. Terkait hal ini, dirinya juga akan membuka ruang dialog dengan masyarakat. Misalnya, dialog interaktif dengan masyarakat di Radio Surabaya hari Selasa tanggal 15 Mei 2018 pukul 07.00-08.00 WIB. Selain itu, dialog interaktif juga akan dilakukannya di JTV. (min)