SURABAYA – Serikat Buruh Muslimin Seluruh Indonesia (Sarbumusi) Jawa Timur mengisi peringatan hari buruh se dunia (May Day) dengan menggelar istighotsah di jalan raya Gubernur Suryo (depan gedung negara Grahadi) Surabaya.
Ini diharapkan dalam peringatan May Day perjuangan buruh Jawa Timur dan Indonesia lebih bermakna. Aksi Sarbumusi yang diikuti anggota Sarbumusi dari wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan dengan dipimpin Ustadz Ali Zahroni SH.
Sebelum Istighotsah berlangsung diawali dengan penyampaian orasi masing pimpinan cabang Sarbumusi Surabaya,Pasuruan dan Sidoarjo secara bergilirian. Tuntutan mereka sama seperti kaum buruh lainnya yaitu mencabut Kepres nomor 20/2018. Kepres tersebut dianggap lebih berpihak pada naker asing.
Pemerintah dinilai tidak peka terhadap jeritan rakyatnya. Ditengah rakyat sedang menjerit karena kebutuhan hidup yang semakin tinggi dan upah buruh yang masih sangat minim ternyata presiden malah mengeluarkan kebijakan yang tidak populis, bahkan mengabaikan kaum buruh.
Sarbumusi lembaga dibawah naungan NU tersebut juga mengkritik dua calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guruh Sokekarno yang tidak memiliki skema dan rencana kerja yang melindungi kaum buruh. Malah dua calon gubernur meski keduanya dari kalangan nahdliyin dianggap tidak peka.