SURABAYA – Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Ahmad Basarah menyampaikan kedatangan putra sulung presiden pertama RI Guntur Soekarno di Jawa Timur pada 11 Mei 2018 membawa tiga misi.
“Ada tiga tujuan yang dibawa Guntur terkait pertemuan di Grand City Surabaya 11 Mei mendatang,” ujarnya kepada wartawan usai rapat konsolidasi di Surabaya, Senin malam.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu merinci, tujuan pertamanya adalah temu kangen Guntur bersama para barisan Soekarnois di Jawa Timur, kemudian sebagai sarana konsolidasi ideologis kaum Soekarnois, serta dalam rangka kepentingan politik menghadapi Pilkada Jatim 2018.
Menurut dia, Mas Tok, sapaan akrab Guntur, sejak awal tahun 1970-an menghilang dari dinamika politik nasional sehingga banyak publik yang bertanya dan merasakan kehilangan seorang Guntur.
“Beliau sangat lama tidak muncul di permukaan dan inilah saatnya Barisan Soekarnois bertemu dan melepas rindu. Mas Tok hadir juga sebagai wujud bahwa Jatim adalah provinsi marwah Bung Karno hidup karena lahir, besar dan dimakamkan di Jatim,” ucapnya.
Sedangkan, terkait Pilkada Jatim, diakuinya sebagai momentum tepat menyatukan kaum nasionalis untuk menambah elektabilitas sekaligus mendongkrak suara pasangan Gus Ipul-Puti Guntur pada Pilkada 27 Juni 2018.
Pada pertemuan bertajuk “Temu Kangen Barisan Soekarnois bersama Guntur Soekarno Putra”, kata dia, sudah terdapat 27 organisasi barisan Soekarnois yang menyatakan kehadirannya atau sekitar 1.500 orang.
“Sudah banyak organisasi barisan Soekarnois yang menjadi kepanitiaan dan hadir, tapi kehadiran seluruhnya bersifat eksponensial, artinya pribadi yang tergabung di organisasi-organisasi tersebut,” kata ketua tim pemenangan internal PDI Perjuangan untuk Pilkada Jatim itu.
Sejumlah tokoh nasional, lanjut dia, juga dijadwalkan hadir, salah satunya Eros Djarot yang merupakan budayawan terkenal dan akan membawakan puisi khusus.
“Kami juga mengundang Gubernur Jatim Soekarwo yang juga mantan Ketua Umum PA GMNI secara resmi. Apalagi beliau sejatinya adalah Soekarnois. Kepada beliau juga akan kami lapori selaku Gubernur dan tetap menghormati kapasitasnya sebagai ketua Demokrat Jatim,” katanya. (deni sinatra)