Kamis, 3 Oktober 2024
31 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaForpimda Harapkan Buruh dan Pengusaha Jaga Kekompakan.

    Forpimda Harapkan Buruh dan Pengusaha Jaga Kekompakan.

    SURABAYA – Menjelang peringatan Hari Buruh yang akan akan jatuh pada tanggal 1 Mei 2018, Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mengajak para pekerja, buruh dan pengusaha untuk menjaga kekompakan, agar hubungan industrial tetap kondusif.

    Ajakan tersebut disampaikannya saat menghadiri Ngopi (Ngobrol Pintar) Bareng Pakde Karwo menjelang peringatan Hari Buruh (Mayday) di Studio JTV, Surabaya, Minggu (29/4) malam.

    Kekompakan hubungan tersebut merupakan cara terbaik didalam menumbuhkan kepercayaan kepada industri, iklim usaha dan investasi. Pemprov Jatim akan siap memfasilitasi keinginan atau keluhan dari buruh kepada pengusaha dan pemerintah pusat yang ingin kesejahteraan atau pendapatan buruh meningkat. “Prinsipnya, kokompakan tersebut harus terus dijaga agar iklim usaha dan investasi di Jatim terus terjaga,” terangnya.

    Pakde Karwo sapaan akrabnya menyatakan, bahwa pemerintah terus menyiapkan ruang untuk berdialog, berdiskusi dan merumuskan kebijakan bersama buruh untuk menemukan solusi yang diinginkan oleh buruh mulai dari pengupahan, penetapan upah minimum dan kebutuhan hidup layak (KHL) di Jatim.

    Baca juga :  Pemprov Jatim Jajaki Kerjasama dengan Guatemala Bidang Ekonomi Hingga Budaya

    Pemprov Jatim lanjutnya, akan memperjuangkan kesejahteraan buruh sesuai dengan kewenangannya. Akan tetapi, jika kebijakan tersebut masuk kepada pemerintah pusat, Pemprov Jatim siap untuk menjembatani dengan cara mengirim surat rekomendasi atau konsep kepada kementrian terkait.

    “Kami akan bekerja memperjuangan nasib buruh sesuai dengan kewenangannya. Namun, jika keinginan buruh tersebut ditujukan kepada pemerintah pusat, kami akan dengan senang hati memfasilitasinya,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Pakde Karwo yakin peringatan Hari Buruh pada hari Selasa, tanggal 1 Mei 2018 mendatang akan berlangsung secara lancar, aman, damai serta berdialog merumuskan bersama kebijakan yang ingin diperjuangkan.

    “Saya yakin Mayday besok akan berjalan lancar aman dan damai, karena bermacam kegiatan seperti istigozah, pertunjukan teaterikal dipertontonkan. Saya yakin buruh juga harus, membuat tim untuk merumuskan dan mendiskusikan kebijakan yang ingin diperjuangkan. Sehingga, selain demontrasi juga menghasilkan solusi kebijakan bagi seluruh buruh, pekerja dan pengusaha,” tegasnya.

    Baca juga :  Eks Dirut PT INKA, Dijebloskan Rutan Kejati Terkait Dugaan Korupsi Proyek Dana Talangan di Kongo

    Dalam kesempatan sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Machfud Arifin SH bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman sepakat bahwa May Day yang akan berlangsung pada 1 Mei 2018 mendatang akan berjalan secara aman damai dan lancar.

    Kapolda memastikan personel akan disiapkan secara baik. Ia berjanji, personelnya akan mengawal dan mendampingi buruh dari luar daerah yang akan masuk ke Tugu Pahlawan Surabaya sebagai tempat puncak peringatan di Jatim.

    Kondisi tersebut sudah dibuktikan pada peringatan Mayday tahun lalu yang berjalan cukup kondusif dan menginspirasi daerah lain, yakni dengan cara cara yang santun.

    poran, bahwa tahun ini kegiatan Mayday akan diisi dengan isitigozah dan pertunjukan teaterikal disamping menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Saya yakin buruh dan pekerja di seluruh Indonesia telah sangat bijaksana dalam menyampaikan aspirasi dan melakukan dialog bersama pemerintah,” ujar Kapolda Jatim.

    Baca juga :  Sekjen DPP Partai Golkar M Sarmuji Berduka

    Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jatim Ahmad Fauzi SH M. Hum mengapresiasi kekompakan pemimpin Jatim mulai dari Gubernur, Kepolisian hingga TNI yang ikut peduli terhadap buruh. Terbukti, di berbagai kegiatan buruh selalu diajak untuk berdiskusi dan berdialog.

    Akan tetapi, lanjutnya, buruh masih melihat terdapat peraturan pemerintah yang masih belum memihak terhadap kesejahteraan dan pendapatan buruh yang tidak merata.

    Tak hanya itu, SPSI Jatim juga menyoroti adanya peraturan pemerintah yang mengizinkan adanya tenaga kerja asing di Indonesia yang bertolak bekalang dengan fakta yang ada, bahwa banyak dari masyarakat masih membutuhkan lapangan pekerjaan.

    Turut hadir pada Ngopi bareng Pakde Karwo tersebut diantaranya Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Ketua SPSI dan Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Timur. (den)

    Editor : Nakula

    Redaktur : WartaTransparansi.com

    COPYRIGHT © 2018 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan