KEDIRI – Munculnya keluhan warga Lingkungan Majekan RT 27/RW 05, Kelurahan Pesantren,Kota Kediri, akan beberapa sumur yang diduga tercemar limbah, Selasa (30/1/2018), managemen Pabrik Gula (PG) Pesantren, melakukan rembug bersama warga guna mencari solusi terbaik.
Keterangan GM PG Pesantren Koesdarmawanto, bahwa yang mencemari beberapa sumur warga bukan dari limbah pabrik melainkan kotoran dari aliran sungai yang meluap, akibat hujan deras. Ditambah lagi, tanggul sungai jebol hingga mengalir ke warga.
“Bukan limbah pabrik, tetapi air sungai didalam pabrik yang sangat kotor meluap ke warga. Karena, pabrik kami melakukan giling terakhir, Oktober 2017 lalu” ungkapnya, Selasa (30/01/2018)
Dia juga menguraikan, perihal air yang berwarna coklat, dimungkinkan air hujan meluap hingga ke bawah tangki tetes yang sebagian tumpahannya terbawa air hujan.
“ Karena tanggul sungai didalam pabrik jebol akhirnya air hujan yang tercampur air tetes meresap ke sumur warga,” imbuhnya.
Untuk itu, kedepan pihaknya akan melakukan pavingisasi dilokasi bawah tangki tetes dan memperbaiki tanggul yang jebo, serta membuatkan sumur bor baru yang buat warga Lingkungan Majekan.
“Dalam kejadian ini, pihak PG meminta maaf kepada warga. Selain membuat sumur bor baru, dropping air juga terus dilakukan sampai krisis air bersih tidak terjadi lagi” ucapnya.
Disamping itu, warga juga tidak perlu mengkhawatirkan akan resapan limbah pabrik yang lokasinya jauh dari pemukiman warga. Dan, jaraknya berkisar 300 meter.