“Ditegur bukannya bubar malah emosi. Sempat terjadi adu mulut antara warga dan pelaku. Ketegangan memuncak ketika BM secara tiba-tiba melempari kantor desa menggunakan batu. Ironisnya tindakan ini diikuti rekan-rekannya, lalu kabur,” ujar Kapolres menceritakan kronologi kejadian.
Kades Winarti yang berupaya menentramkan justru menjadi korban. Dia pun mengadukan kasus penyerangan ini kepada aparat Polsek Purwoharjo. Atas laporan ini petugas polsek setempat akhirnya melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
“Awalnya kasus ini memang ditangani aparat Polsek Purwoharjo. Demi menciptakan ketenangan di kalangan masyakarat kita perintahkan Kasat Serse AKP Sodiq untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku,” jelasnya didampingi sejumlah kepala satuan.
Bukti penguat atas aksi kriminal yang dilakukan para pelaku juga ditunjukkan aparat saat menggelar jumpa pers di Mapolres Banyuwangi. Benda itu berupa 2 bilah potongan kayu, 20 batu, pecahan genteng dan pecahan lampu kantor desa. Sementara tiga pelaku lain, yakni MZN, LDC, BM masih diburu aparat karena kabur ke luar kota.
“Tahun Baru kemungkinan banyak kasus seperti ini. Maka kita lakukan antisipasi di penggal-penggal jalan yang dianggap rawan dengan melibatkan 910 personil gabungan TNI dan Polri,” ungkapnya. (ari)