KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Harapan agar Bandara Internasional Dhoho Kediri menjadi embarkasi haji pada 2027 semakin terbuka setelah Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia memastikan bandara tersebut telah layak digunakan untuk penerbangan haji maupun umroh. Kepastian itu disampaikan langsung Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, usai melakukan peninjauan fasilitas bandara termasuk runway, Rabu (10/12).
Dalam kunjungan tersebut, Irfan Yusuf menegaskan hasil survei teknis menyatakan Bandara Dhoho sudah memenuhi standar untuk melayani jemaah.
“Beberapa Minggu lalu kami sudah mendapatkan kepastian Bandara Dhoho sudah bisa dipakai. Tapi kami belum bisa memakai bandara ini untuk 2026, tahun 2027 untuk pemberangkatan maupun kepulangan jamaah haji insyaalloh bisa dilakukan di Bandara Dhoho ini,” ucapnya.
Menurut dia, kebutuhan akan lokasi embarkasi baru menjadi semakin mendesak karena Bandara Juanda dinilai telah overload dalam menampung jemaah haji. Ia juga menyebut sempat muncul kendala nonteknis yang membuat keputusan untuk menjadikan Dhoho sebagai embarkasi haji pada 2026 tidak bisa diambil.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito yang mendampingi pengecekan bersama Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDhI), Maksin Arisandi, menyampaikan komitmen daerah serta komunikasi yang akan segera dibangun dengan pengelola bandara.





