“Ibu ini juga luar biasa, saya titip anaknya,” pesan Mas Dhito kepada Anis Sukanti yang hadir mendampingi putrinya.
Aulia yang dikenal pendiam ternyata sejak kecil rajin mengaji Al-Quran. Kebiasaan itu menjadi bekal yang mengantarkan dirinya lolos menjadi wakil Kabupaten Kediri dalam kompetisi yang digelar secara rutin oleh Laznas Yatim Mandiri tersebut. Perjuangannya yang datang dari lingkungan sederhana menjadi bukti bahwa semangat belajar dan kerja keras mampu membuka kesempatan yang luas bagi siapa saja.
Sementara itu, Anis Sukanti mengaku haru sekaligus bangga atas undangan dan dukungan yang diberikan bupati. Ia tak menyangka capaian prestasi anaknya dapat membawanya bertemu langsung dengan kepala daerah.
“Senang sekali bisa mendapatkan beasiswa dari Mas Bupati. Semoga apa yang didapat menjadi berkah bagi anaknya,” ucapnya.
Aulia sendiri menyampaikan bahwa baginya, mengikuti kompetisi bukan sekadar mengejar prestasi, melainkan menjalani proses dengan sungguh-sungguh. Meski berangkat dari keluarga sederhana, ia telah membuktikan bahwa kesempatan berprestasi tetap terbuka lebar bagi siapa pun yang memiliki tekad kuat.
Dengan dukungan yang diberikan, Pemerintah Kabupaten Kediri berharap Aulia dapat tampil optimal pada OMATIQ 2025 serta menginspirasi pelajar lain untuk terus berprestasi di bidang masing-masing.(*)
