Program Gernas Mapan Dorong Transformasi Digital Pasar Tradisional

Program Gernas Mapan Dorong Transformasi Digital Pasar Tradisional
Pemkot Surabaya menyambut baik pelaksanaan program Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (Gernas Mapan).

“Kita mengajari para pedagang untuk melayani pembelian dengan QRIS. Karena sekarang orang banyak belanja secara digital, tidak bawa uang tunai, cukup dengan ponsel,” kata dia.

Ke depan, Mendag memastikan pihaknya juga akan mendorong pasar-pasar tradisional lain agar bisa beradaptasi dengan tren penjualan daring. “Banyak pasar rakyat yang sudah kami bina, pasarnya tetap ada secara fisik, tapi transaksi banyak dilakukan secara online. Konsep yang kami dorong adalah omnichannel, dimana jualan fisik tetap ada tapi juga melayani penjualan online,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Plt Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 KLH/BPLH, Hanifa Dwi Nirwana, menilai Gernas Mapan sebagai langkah strategis untuk mempercepat penanganan sampah nasional.

“Ini kegiatan yang luar biasa. Ini bagian penting untuk percepatan penanganan sampah di Indonesia yang ditargetkan RPJMN selesai 100 persen pada tahun 2029,” ujar Hanifa.

Hanifa juga menegaskan, gerakan kecil yang dilakukan secara serentak dan kolaboratif akan memberi dampak besar bagi lingkungan. “Upaya-upaya kecil jika dilakukan bersama dan serempak akan berdampak besar. InsyaAllah, Indonesia bersih bisa terwujud dalam waktu yang tidak lama,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto menuturkan, Pasar Sememi memiliki pengelolaan sampah yang cukup baik melalui keberadaan waste station dan bank sampah.

“Yang menarik di pasar (Sememi) itu ada rekosistem (waste station). Sampah yang dikelola oleh rekosistem itu bisa mengurangi sampah ke TPA Benowo hingga 1,7 sampai 1,8 ton per bulan,” ujar Dedik.

Menurut Dedik, sistem rekosistem tidak hanya diterapkan di pasar, tetapi juga di beberapa kawasan perumahan dan area publik di Surabaya. “Jadi rekosistem tidak khusus untuk penanganan (sampah) pasar. Di Surabaya ada lima titik, termasuk di daerah MERR, dan perumahan,” pungkasnya. (*)

Editor: Wetly