Penataan Taman di Jalur Hijau Surabaya Gunakan Sedimen Sungai

Penataan Taman di Jalur Hijau Surabaya Gunakan Sedimen Sungai
Perbaikan jalur hijau dan penataan taman di Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya.

SURABAYA – Pemkot Surabaya berupaya lakukan penataan dan perawatan taman kota hingga jalur hijau. Salah satunya, adalah perbaikan jalur hijau dan penataan taman di Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati DLH Surabaya, Myrna Augusta Aditya Dewi mengatakan bahwa penataan jalur hijau pada pedestrian dan beberapa ruas jalan di Kota Pahlawan dilakukan untuk mempercantik tampilan kota, seperti halnya di Jalan Mayjend Sungkono.

“Jadi, ruas jalan di Jalan Mayjend Sungkono ditinggikan karena ada proyek pengerjaan Box Culvert untuk atasi banjir. Oleh karena itu, kami benahi kembali jalur hijau atau taman kecil di tengah kawasan tersebut,” ujar Myrna sapaan akrabnya.

Proses penataan atau penanaman jalur hijau di Kota Surabaya menggunakan tanah sedimen dari normalisasi sungai atau bozem. Alasannya karena dalam sedimen mengandung unsur hara atau mineral yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

“Sedimen diletakkan terlebih dahulu sebagai dasar, lalu ditata dan dibentuk menggunakan cangkul atau alat berat. Kemudian dilakukan pelapisan dengan kompos serta tanah tanam, setelah media tanahnya siap baru dilakukan penanaman,” ujar Myrna.

Karena proses atau tahapan yang cukup panjang, Myrna menyebut, penataan ulang jalur hijau di kawasan Mayjen Sungkono sepanjang satu kilometer ditargetkan rampung pada Februari 2025.

“Memang belum terlihat bagus karena masih proses. Kami selesaikan secepatnya di Februari, karena banyak lokasi lain memang di rayon barat yang akan dibenahi,” terangnya.

Penulis: Wetly