Reza Alifaizin, Ketua PC GP Ansor Sidoarjo yang juga anggota DPRD, meminta agar setelah Cheers dihentikan program pendampingan karena putus koordinasi dengan YLKN, maka kader dan Caregivernya dapat dimanfaatkan dengan dukungan Pemkab Sidoarjo dan Baznas dan lainnya.
Laporan dari Lentera ini, menurut Reza, berarti Cherrs dihentikan, dan sayang kalau dihentikan karena dibawa cukup terasa program dan kegiatannya selama ini, sehingga harus dicarikan lembaga atau instansi yang terus mendukung.
“Diidentifikasi kader dan caregiver supaya tidak berhenti, kekhawatiran saya nanti kalau berhenti yang ODS semakin banyak. Kami berharap gerakan seperti ini diteruskan,” tandas Reza.
Dr Esty menegaskan bahwa keterlibatan YLKN melalui Cheers hanya sekitar 5-7 persen dari data ODS mencapai 5 ribu lebih. Sehingga membutuhkan peran dari seluruh lembaga dan intensi di Sidoarjo, terutama yang hadir seperti Baznas dan lainnya bersama Pemkab Sidoarjo, melanjutkan lebih baik lagi.
Koordinator YLKN dan Cherrs Sidoarjo, Lilik Azkiyatul Masruroh M.Pd, menjelaskan bahwa keterlibatan kader selama ini hanya di Krian, Tarik dan Wonoayu serta sosialisasi dan edukasi di Taman dan Waru. “Itu pun dengan suka duka dan cerita beraneka ragam, dengan setiap dilakukan pertemuan kader untuk mengevakuasi dan saling memberi semangat,” kata Lilik.
Diskusi dengan dipandu moderator aktif, Hartono, konsultan YLKN memberikan banyak saran dan masukan, terutama kader kesehatan dan kader desa, lebih dimaksimalkan untuk pendampingan program kepada ODS melalui d
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, dengan harapan supaya jumlah ODS tidak bertambah banyak
Lilik menegaskan bahwa bantuan dari Baznas untuk ODS juga atas dukungan dari bapak Reza. Sehingga ke depan perlu meningkatkan koordinasi jika melanjutkan program Cheers selama 4 tahun melalui YLKN. (JT)