BERITA KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Sebanyak 5.617 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Kediri menerima bantuan modal usaha yang berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahap I tahun 2024. Penyaluran bantuan ini telah memasuki hari ketiga dan berjalan dengan lancar, meski diwarnai kabar duka.
Di hari ketiga penyaluran bantuan, sebanyak tiga orang penerima bantuan diketahui telah meninggal dunia. Namun, proses penyaluran tetap berjalan sesuai rencana, di mana hak atas bantuan tersebut dialihkan kepada ahli waris mereka. Pihak pemerintah daerah memastikan bahwa ahli waris yang berhak menerima bantuan ini telah diverifikasi dan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
” Sejak hari pertama penyaluran bantuan DBHCT. Ada 3 orang dinyatakan telah meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kota Kediri Wahyu Kusuma Wardani, Kamis (8/8/2024).
Menurutnya, meskipun DBHCHT bukanlah bantuan yang bersifat warisan, Disperindagin tetap melakukan verifikasi terhadap ketiga ahli waris untuk memastikan apakah mereka akan melanjutkan usaha yang ditinggalkan oleh penerima bantuan yang telah meninggal dunia. Verifikasi ini penting untuk memastikan bahwa bantuan tersebut tetap dapat dimanfaatkan sesuai tujuan awal, yakni mendukung keberlanjutan usaha dan perekonomian keluarga penerima.
Sekaligus upaya ini dilakukan oleh Pemkot Kediri guna memastikan penyaluran bantuan DBHCT tepat sasaran, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi lokal.
” Bantuan modal ini dapat memberikan semangat, dan tambahan moril berupa bantuan modal usaha masyarakat. Sekaligus, menurunkan angka penurunan kemiskinan di masyarakat agar lebih berdaya,” imbuh Wahyu.
Masih sambung Wahyu, mengacu sesuai ketentuan pada Perwali Kota Kediri nomor 5 tahun 2023, tentang petunjuk teknis pemberian banmod usaha yang bersumber dari DBHCHT.
Ribuan penerima bantuan DBHCT Kota Kediri telah dilakukan verifikasi, dan melalui beberapa tahapan yang dilakukan secara profesional, transparan, dan adil. Maka pada hari ketiga penyaluran bantuan DBHCT ada sejumlah delapan Kelurahan di Kecamatan Mojoroto dibagikan.
” Total pada hari ketiga ini ada sebanyak 1.153 kita bagikan sebanyak di Kelurahan Mojoroto, Ngampel, Lirboyo, Dermo, Bujel, Gayam, Campurjo, dan Sukorame,” ungkap Wahyu.
Terpisah, Pj Walikota Kediri Zanariah, menyampaikan Pemkot Kediri terus berupaya mendorong peningkatan UMKM masyarakat melalui bantuan modal (banmod) yang bersumber dari DBHCHT 2024. Setiap penerima manfaat akan mendapatkan banmod sebesar Rp 2,5 juta, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi atau membuka usaha baru. Oleh karena itu, banmod yang telah disalurkan diharapkan digunakan secara efektif.
Penerima bantuan juga diwajibkan untuk memberikan laporan pertanggung jawaban kepada Pemkot Kediri melalui Disperindagin, untuk memastikan penggunaan bantuan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
” Banmod yang telah diterima dalam realisasinya, penerima harus memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Disperindag,” ujarnya.
Zanariah juga menghimbau kepada Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan di Kota Kediri diharapkan berperan lebih aktif dalam mendukung pengembangan UMKM masyarakat yang menerima bantuan modal dari DBHCHT.
Dukungan ini diharapkan dapat diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai pameran atau kegiatan promosi lainnya yang bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk UMKM kepada masyarakat luas.
” Pada Kepala Kecamatan, dan Kelurahan Kota Kediri diharapkan menampilkan produk unggulannya di etalase kampung keren, berbagai macam kegiatan pameran, dan media sosial,” tutup Zanariah.(adv/Disperindagin Kota Kediri)