SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Surabaya tumbuh pesat. Jumlahnya lebih 150 ribu, terdiri dari jenis makanan dan minuman (Mamin), craft hingga fashion.
Dari jumlah tersebut, sebut Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, sekitar 19 ribu UMKM kategori mamin sudah bersertifikasi halal.
“UMKM kita ada 150 ribuan. Tapi kalau untuk makanan yang sudah bersertifikasi halal ada sekitar 19 ribu UMKM,” kata Dewi, Kamis (4/7/2024).
Untuk saat ini, sebutnya, Pemkot Surabaya akan fokus mendampingi sertifikasi halal bagi UMKM mamin. Namun ke depan, pihaknya juga akan membantu sertifikasi halal bagi UMKM di bidang yang lain seperti kosmetik dan kesehatan.
“Karena itukan (makanan dan minuman) yang diutamakan, mereka jualan agar tenang, mereka harus ada sertifikasi halal,” ujar Dewi.
Sebelumnya, pemerintah pusat telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2021 tentang kewajiban sertifikasi halal bagi pedagang makanan dan minuman. Masa penahapan pertama kewajiban sertifikat halal berakhir pada 17 Oktober 2024.
Hanya saja, kebijakan sertifikasi halal untuk seluruh UMKM Indonesia ditunda hingga 2026. Penundaan ini karena pemerintah pusat menilai jangka waktu tidak cukup untuk dilakukan sertifikasi halal bagi seluruh UMKM.
“Karena halal ini tidak gratis. Tidak seperti NIB (Nomor Induk Berusaha), kita urus pendampingan, mereka (UMKM) pulang, gratis semuanya dan mudah. Nah, kalau halal ini berbayar,” terang Dewi.
Meski begitu, Dewi memastikan, pihaknya akan terus berupaya memberikan pendampingan bagi UMKM agar mendapatkan sertifikasi halal. Terlebih, banyak syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi UMKM untuk bisa mendapatkan sertifikasi halal tersebut.
“Karena sertifikasi halal ini tidak mudah. Kita pelajari ternyata sangat detail, sampai pengisiannya. Banyak (UMKM) yang sudah memasuki itu gagal. Akhirnya itu kita akan mendampingi UMKM-UMKM, karena pendamping UMKM itu juga bersertifikat semua,” paparnya.
Salah satu bentuk pendampingan diberikan pemkot untuk UMKM adalah melalui rangkaian event bertajuk “Surabaya Halal Fest 2024” pada 21-23 Agustus 2024 di Balai Pemuda Surabaya. Dalam event ini, Pemkot Surabaya menggandeng Ikatan Alumni (IKA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya, Agus Imam Sonhaji menjelaskan, rangkaian Surabaya Halal Fest telah berlangsung sejak Juli 2024. Sedangkan puncak acara akan digelar pada 21-23 Agustus 2024 di Balai Pemuda. Melalui event ini, pihaknya menargetkan 1000 UMKM bersertifikasi halal.
“Kita juga akan disupport penuh oleh banyak tenaga pendamping, ada dari berbagai kampus. Sehingga sebelum acara atau event, banyak UMKM yang didampingi, sehingga pada saat hari H sudah tuntas semua,” kata Agus Sonhaji.
Selain menargetkan 1000 UMKM bersertifikasi halal, melalui event ini, pemkot bersama IKA ITS juga berharap UMKM tersebut semakin naik kelas. Dengan begitu, diharapkan pula penjualan produk mereka semakin meningkat dengan model bisnis yang mengarah ke halal lifestyle. (*)