Hal ini menegaskan komitmen dan integritas para aktor dalam menghadapi tantangan yang muncul dalam perjalanan gerakan sosial.
Teori ini bukan hanya sekadar tambahan dalam literatur teori gerakan sosial. Tetapi juga sebagai komplementer yang memberikan perspektif baru dan lebih mendalam.
Guru besar asal Blora, Jateng ini menunjukkan bagaimana teorinya dipengaruhi oleh pemikiran micro-macro linkage dan Theory of Structuration. Pengaruh ini memberikan dasar teoretis yang kuat untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang ini.
Pentingnya penelitian ini tidak hanya terletak pada kontribusi akademisnya tetapi juga aplikasinya dalam praktik. Dengan memahami peran dan potensi pranata sosial kelas menengah, para aktivis, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum dapat lebih strategis dalam merancang dan melaksanakan gerakan sosial.
“Ini membuka peluang bagi terciptanya strategi yang lebih inklusif, dinamis, dan berdampak dalam berjuang untuk kedaulatan rakyat dan keadilan sosial,” jelasnya.
Dia menyebut bahwa “Teori Kontribusi Pranata Sosial Kelas Menengah” membuka perspektif baru dalam teori gerakan sosial dengan menempatkan pranata sosial kelas menengah sebagai elemen kunci dalam memperkuat gerakan sosial.
Karenanya studi Prof Wahyudi ini tidak hanya menginformasikan, tetapi juga menginspirasi langkah-langkah baru dalam memahami dan melaksanakan perubahan sosial yang berkelanjutan dan bermakna. (*)