Kamis, 28 Maret 2024
27 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaAyo Rek, Saksikan Pameran ‘Nostalgia Srimulat’ di Basement Alun-Alun Surabaya

    Ayo Rek, Saksikan Pameran ‘Nostalgia Srimulat’ di Basement Alun-Alun Surabaya

    SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Ayo rek, saksikan pameran ‘Nostalgia Srimulat’ di Basement Alun-alun Surabaya. Pameran yang digelar oleh Pemkot Surabaya melalui Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya tersebut, diharapkan menjadi salah satu cara untuk mengobati kerinduan masyarakat terhadap grup lawak legendaris yang selalu menghibur warga Kota Pahlawan kala itu.

    Pameran ini bisa dikunjungi mulai setiap hari, pukul 09.00 – 21.00 WIB hingga 30 September 2022 mendatang. “Pemkot Surabaya bersama Srimulat menggandeng Museum Gubug Wayang Kota Mojokerto, dengan menghadirkan sejumlah wayang golek yang menampilkan wajah dari personel Srimulat,” kata Saidatul Ma’munah, Kepala UPTD Museum dan Gedung Seni Balai Budaya Kota Surabaya, Jumat (23/9/2022).

    Dijelaskan, ada beberapa suguhan pendukung dari grup lawak legendaris Srimulat. Antaranya, terdapat naskah drama, poster, majalah, kostum, aksesoris, alat musik, komik, kumpulan kaset drama radio, hingga dokumentasi foto dan video pementasan.

    Baca juga :  Pengungsi Bawean Membutuhkan Tenda dan Suplay Makanan

    Karena itu, menurut Saidatul, masyarakat bisa mengobati kerinduannya dalam pameran yang juga diselingi dengan pertunjukan kesenian, khususnya drama komedi oleh grup lawak legendaris Srimulat.

    “Kami mengajak Srimulat untuk mengisi pameran di Basement Alun-Alun Surabaya, sekaligus untuk kembali meramaikan Balai Budaya. Harapan kita semua, Balai Budaya harus menjadi pusat kesenian di Kota Surabaya,” katanya.

    Saida menjelaskan, Balai Pemuda menyediakan berbagai ruang sebagai wadah ekspresi bagi para seniman di Kota Surabaya. Dengan adanya pameran ‘Nostalgia Srimulat’ ini, ia mengaku banyak pengunjung yang berdatangan. Mereka berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, akademisi, serta masyarakat umum yang merindukan suasana pementasan Srimulat.

    “Banyak animo masyarakat yang hadir, terutama kunjungan dari pelajar dan mahasiswa. Karenanya, kami mengimbau kepada para pengunjung untuk tidak menyentuh berbagai properti pameran. Hal ini untuk sama-sama menjaga properti pameran agar tidak rusak,” ujarnya.

    Baca juga :  Apindo Bantu 1000 Paket Ke Pemprov Jatim, Pj. Gubernur : Ini untuk Masyarakat Kurang Mampu

    Sementara itu, Koordinator Srimulat, Eko Meiyono mengatakan, Pemkot Surabaya sangat mendukung pameran ‘Nostalgia Srimulat’. Menurutnya, hal ini menjadi tanda dalam mengobati kerinduan masyarakat di Kota Pahlawan saat menyaksikan berbagai pementasan dari grup lawak Srimulat. Mengusung konsep berpacu dalam komedi dan melodi, Eko ingin mengingatkan masa kejayaan Srimulat yang ada di Kota Surabaya sejak tahun 1961.

    “Sangat mengapresiasi Pemkot Surabaya karena telah memberikan ruang kepada para seniman. Dengan pameran ini, semoga bisa menginspirasi dan mengedukasi anak-anak milenial tentang dunia kesenian dan budaya,” kata Eko Kucing sapaan lekatnya.

    Dalam kesehariannya bersama Srimulat, ia mengaku tak bisa melupakan semua kenangan. Baginya, semua pengalaman kebersamaan dengan Srimulat sangat berkesan. Mulai dari proses pembentukan karakter, penulisan naskah, mengkoordinir pertunjukan, atau bahkan menjadi tim belakang panggung.

    Baca juga :  Ratusan Kyai Rekomendasikan Khofifah-Emil Maju Lagi di Pilgub Jatim

    “Bahkan saya tidak bisa melupakan Dono, Kasino, Indro, Ateng, dan lainnya, karena mereka adalah bagian dari Srimulat. Mereka belajar, melihat, dan mengamati gaya permainan Srimulat dari sayap panggung (side wing). Yakni, bagian kanan atau kiri panggung yang tersembunyi dari penonton, digunakan oleh aktor untuk menunggu giliran sebelum tampil,” kenangnya.

    Sebab, menurutnya, para pionir Srimulat seperti Teguh Srimulat sangat disiplin kepada seluruh personel dalam hal pembentukan karakter tokoh. Hasilnya, kesuksesan Srimulat bisa dilihat dari karakter tokoh yang beragam, yang diciptakan oleh masing – masing personil Srimulat.

    “Karena setiap personel memiliki penggemarnya masing-masing. Hal ini membuat Srimulat selalu ada di hati masyarakat. Contoh dua bonek hantu yang kami pamerkan dari karakter yang dibuat oleh personel Srimulat itu, paling ramai dibuat selfie oleh pengunjung,” katanya. (*)

    Reporter : wetly

    Sumber : WartaTransparansi

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan