Kamis, 28 Maret 2024
31 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaPemkot Surabaya Gelontorkan Rp 8,9 Milyar Untuk Bansos

    Pemkot Surabaya Gelontorkan Rp 8,9 Milyar Untuk Bansos

    SURABAYA (Warta Transparansi.com) – DPRD Kota Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya telah menyepakati RAPBD Perubahan tahun 2022, sebesar Rp 10,6 triliun. Nilai ini bertambah Rp 200 milyar, dari kekuatan APBD sebelumnya, sebesar Rp 10,4 triliun.

    Wakil ketua DPRD kota Surabaya Reni Astuti menerangkan, bahwa kekuatan APBD Surabaya tersebut, diantaranya untuk menyentuh dampak sosial ekonomi masyarakat, terhadap kenaikkan harga BBM.

    Kesepakatan itu dilakukan dalam rapat paripurna di DPRD Surabaya, pada Selasa (20/09/2022).

    “Terkait dengan adanya dampak kenaikkan BBM APBD-P juga memberikan plot anggaran sekitar 8,9 milyar jadi hampir 9 milyar yang itu nanti akan diberikan kepada masyarakat terdampak,” ujarnya.

    Reni menjelaskan, kelompok penerima bantuan sosial, akibat kenaikkan harga BBM tersebut, diantaranya pengemudi ojek online dan nelayan.

    Baca juga :  Ratusan Kyai Rekomendasikan Khofifah-Emil Maju Lagi di Pilgub Jatim

    “Kita sudah konfirmasi ke Dinas Sosial, dan mereka menyampaikan sudah mempunyai data para penerima bantuan tersebut,” tuturnya.

    Pimpinan Rapat Paripurna itu juga mendorong supaya bantuan tersebut segera direalisasikan. RAPBD Perubahan sudah sudah ditandatangani Walikota Surabaya bersama DPRD kota Surabaya, kemudian diserahkan ke Gubernur Jatim untuk diferivikasi. Baru disahkan menjadi APBD Perubahan tahun 2022.

    “Bulan Oktober sudah bisa di eksekusi,” ungkapnya.

    Politisi PKS tersebut menyatakan, selain plot anggaran untuk bantuan sosial dampak kenaikkan BBM. APBD Perubahan tahun 2022, juga untuk menambah kuota beasiswa Pemuda tangguh. Baik itu di tingkat Perguruan Tinggi maupun SMA/SMK.

    “Kuota penerima beasiswa Pemuda Tangguh ditambah 1000 orang,” tambah Reni.

    Baca juga :  Bantuan Pengusaha untuk Korban Bawean Terus Berdatangan

    Anggaran di APBD Perubahan tahun 2022 , UMKM menjadi perhatian serius. Walaupu begitu tetap ada dana alokasi untuk sarana dan prasarana Kader Surabaya Hebat, sebesar Rp13 milyar. Kemudian untuk Bunda Paud senilai Rp 5,8 milyar.

    “Pengadaan sarana dan prasarana ini, kita dorong supaya bisa memberdayakan UMKM,” jelasnya.

    Sedangkan proyek infrastruktur yang sampai saat ini pencapaiannya hanya 50 persen juga menjadi sorotan anggota dewan.

    “Kita juga mendorong pengerjaan infrastruktur, karena masih ada sisa waktu 3 bulan. Dan ini juga harus diperhatikan oleh Pemkot Surabaya karena serapan pendapatan hingga bulan kemarin masih 50 an persen. Pendapatan kita dorong supaya tinggi sampai Desember nanti, sehingga serapan anggaran kita dorong ke infrastruktur,” pungkasnya. (*)

    Reporter : Sumardji

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan