SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Komunitas ALAS (Arek Lawas Suroboyo) Era tahun 1970-1980 membentuk kepengurusan baru. Pengurus yang dipimpin oleh Ario Djatmiko tersebut dikukuhkan oleh Dewan Pembina ALAS dalam acara yang berlangsung di MakanTime di Kawasan Jalan Pregolan Surabaya, Rabu (31/8/2022) malam.
Para pembina ALAS diketuai oleh H Anton Abdullah bersama empat anggota lainnya seperti Priyo Effendi, Harun Suwito, Ari Bawono dan Sutan Kasidhal. “Selamat atas dipilihnya pengurus baru ALAS periode 2022-2024 ini. Semoga di bawah kepemimpinan pak Ario Djatmiko, pengurus ini mampu menunjukkan eksistensinya dan terus berkembang agar berguna bagi masyarakat ke depannya,” ujar Anton Abdullah yang juga mantan Ketua Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jatim dan pereli nasional tersebut.
Ario Djatmiko sendiri ditemui di sela-sela pelantikan pengurus mengakui bahwa tugas berat menanti mereka untuk membawa nama dan sejarah Kota Surabaya. Sebab, adanya ALAS tentu tidak terpisahkan dari sejarah Kota Pahlawan tersebut. Karena mereka yang tergabung dalam komunitas ini merupakan orang lama dan banyak tahu tentang sejarah Surabaya dulu sampai saat ini. Mereka terdiri para olahragawan, klub reli, klub radio amatir, eks model dan sebagainya.
“Anggota ALAS adalah The Senior Citizen yang amat mencintai kota ini. Seorang yang menjadi saksi sejarah melihat perkembangan kota ini (Surabaya). Karena itu, ada kewajiban moral untuk mempertahankan kota ini. Kota ini merupakan hasil budaya lama. Namun karena kebutuhkan industri sehingga bisa saja terjadi perubahan. Tugas kitalah untuk mempertahankannya,” paparnya.
Anggota ALAS punya pengalaman dengan usia yang sudah tidak muda lagi diharapkan jadi panutan membangun masyarakat madani. Artinya orang-orang yang paham tentang etika tentang hukum. Akan memberikan contoh agar ciri khas Kota Surabaya tidak hilang. “Jika ciri khas hilang namanya bukan Kota Surabaya lagi,” tambahnya.
Kesimpulannya, anggota ALAS merupakan saksi sejarah dan mempunyai tugas untuk mertahankan budaya Surabaya. Kemudian memberikan contoh atau sebagai panutan sebagai warga yang baik.
Ke depannya, lanjut Ario, organisasi yang diisi para anggota yang berasal dari berbagai profesi, pertama ingin menguatkan hubungan internal lebih dulu. Karena dengan hubungan yang kuat akan lebih mudah dalam menjalankan program kegiatan.
Kemudian mempererat hubungan dengan komunitas lainnya yang ada di Surabaya. Yang penting menurut Ario, keberadaan alas harus dirasakan masyarakat. “Para anggota yang tergabung di ALAS bukan hanya di Surabaya saja. Tetapi arek-arek Suroboyo yang berada di kota lain. Bahkan sampai di Jabodetabek. Namun, hubungan kita tidak berkaitan dengan birokrasi. Tetapi, sejajar,” ungkapnya.
Disinggung soal program kegiatan, diakuinya sudah dibagi menjadi kegiatan seni budaya, olahraga, sosial, kekeluargaan dan hubungan dengan lembaga masyarakat lain di mana di kepengurusan sudah ada bidangnya masing-masing.
Sebelumnya, Koento Poernomo Wibowo, bidang kehumasan ALAS menceritakan bahwa sebenarnya organisasi ini sudah dibentuk sejak 2016 lalu. “Tepatnya, ALAS berdiri 31 Agustus 2016. Ide ini muncul ketika kita takziah ke cucu almarhum Wali Kota pertama Surabaya Soekotjo. Tujuannya untuk mengumpulkan ‘balung pisah’ para tokoh olahragawan, klub reli, klub radio amatir, eks model dalam suatu wadah. Pada tahun berikutnya atau tepatnya Februari 2017 kita melakukan deklarasi dan membuat kegiatan sosial dan olahraga secara rutin hingga kemudian sempat terhalang pandemi covid-19. Setelah itu ada kegiatan lagi,” ujar Bowo –panggilan akrab Koento Poernomo Wibowo yang juga pendiri ALAS.
Terbaru, ALAS mengadakan gowes dari Kutisari-Tugu Pahlawan (pulang pergi), menempuh jarak sekitar 30 km. “Kita memperingati hari kemerdekaan, sambil menyehatkan badan,” tambahnya.
Pelantikan digelar dalam suasana informal. Para anggota ALAS yang usianya tentu sudah melewati setengah abad itu yang hadir bukan hanya dari Surabaya, tetapi juga Jakarta dan beberapa kota lain yang merupakan Arek Suroboyo. (sr)
SUSUNAN PENGURUS ALAS 2022 – 2024
PENDIRI
Harun Suwito, Wahyono Sukotjo, Ari Bawono, Didi Woelyadi Simson, Koento Poernomo Wibowo, Suryadi (alm), Arfan, Frans H Djajaatmadja, Haryanto (alm).
Dewan Pembina
Anton Abdullah, Priyo Effendi, Harun Suwito, Ari Bawono, Sutan Kasidhal.
Penasehat
Wali Kota, Eddy Yuwono Slamet, Indah Kurnia, Hadi Prasetio, Didi Woelyadi Simson, Moh Rubianto, Nora Lilian.
PENGURUS
Ketua Umum : Ario Djatmiko (Mik)
Wakil Ketua Umum : Zaenal Arifin
Sekretaris & Organisasi : Edwardsyah Amir, Polly Tehupuring
Bendahara : Frans H Djajaatmadja, Djoko Satrio
Bidang Sosial : Eddy Surohadi, Haksoro Sahid (Ayik), Agus Surarso, Yatche Heyder
Bidang Olah Raga : Irfandi Doelyat, Noer Tjahya, Ramon Navaro
Bidang Musik & Hiburan : Indah Kurnia, Mira Akbar
Pembantu Umum : Onne Margono, Ira Indiarto, Lidwina Paramita
Lembaga antar Organisasi : Lembah Setyowati (Nunung), Suci Hariyati, Marina Harun
Komunikasi Anggota kehumasan : Koento Poernomo Wibowo, Jennie Kishdarjanti, Henry Soebiantoro