SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) akan menjadi tempat perhelatan kualifikasi Piala AFC U-20 2023 untuk Grup F yang diisi Timnas Indonesia, Hongkong, Vietnam dan Timor Leste, pada 14-18 September 2022. Untuk menjaga agar semua aktivitas di kawasan GBT berjalan lancar, Pemkot Surabaya memasang 126 CCTV di sejumlah titik.
“Biar jalannya pertandingan nyaman, akses jalan menuju stadion, tempat parkir, dan lainnya, semua telah dibenahi dan ada yang sedang dikerjakan. Tak kalah penting, kami sudah memasang 126 CCTV di area GBT. Hari ini kami sedang proses uji coba pemasangan jaringan agar dapat diakses melalui ruang kontrol atau yang biasa disebut VOC,” kata Kepala Diskominfo Surabaya M. Fikser di ruang kerjanya, Rabu (31/8/2022).
Ia memastikan bahwa seluruh CCTV itu akan dapat dilihat di ruang kontrol atau VOC itu. Sebab, di ruangan tersebut akan dipasang 15 unit televisi ukuran 55 inci yang akan menyatukan dan memonitor semua kawasan GBT.
Ruang kontrol yang ada di lantai 2 itu akan ada dua ruangan. Pertama, ruangan server yang menjadi tempat perangkat-perangkat aktif Kominfo, mulai dari jaringan, fiber optik, dan juga CCTV. Kini semua perangkat di ruangan tersebut sudah dipasang semuanya dan sudah aktif. Kedua, ruang kontrol yang menjadi tempat 15 unit TV.
“Di ruangan tersebut, kini sedang dilengkapi meja, kursi dan sarana prasarana lainnya. Jadi, nanti bentuknya akan mirip dengan CC Room 112 di Siola, meskipun tidak semegah di CC Room 112 ya,” ujarnya.
Fikser juga memastikan bahwa sebanyak 126 CCTV yang dipasang itu akan memantau semua aktivitas yang ada di kawasan GBT, baik di luar maupun di dalam GBT.
“Jadi, CCTV dan ruang kontrol itu dipasang untuk menyatukan dan memonitor semua keamana di seluruh area stadion,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Keamanan dan Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Surabaya, Tri Aji Nugroho menjelaskan, sesuai standar yang pernah dia baca, yang akan berada di ruang kontrol itu adalah semua pihak yang berkaitan dengan keamanan dan kesehatan. Mulai dari kepolisian dan TNI, Satpol PP, BPBD, Dinas Kesehatan, serta dinas terkait lainnya. Bahkan, nantinya pengawas pertandingan, baik dari AFC atau pun dari FIFA akan menyediakan tempat di ruang kontrol tersebut untuk bersama-sama menyamakan pertandingan.
“Jadi, perwakilan yang di ruang kontrol itu akan menyatukan semua area GBT. Jika ada keramaian dan kondisi kedaruratan di suatu titik, dan terpantau kamera CCTV, maka perwakilan itu akan langsung menghubungi petugas yang ada di lapangan atau yang ada di luar ruang kontrol, dengan segera petugas yang ada di lapangan itu bisa langsung berpindah ke titik keramaian itu,” kata Aji.
Ia memastikan bahwa tujuan utama yang diharapkan dengan adanya ruang kontrol itu adalah untuk mempercepat respons petugas dalam menanggapi segala hal yang terjadi di area GBT itu. Sebab, pemkot tidak ingin hanya karena keterlambatan respons, stadion kebanggaan arek-arek Suroboyo ini terkendala operasionalnya.
“Kita berharap ruang kontrol ini benar-benar menjadi pusat kendali jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena nanti semua CCTV ini akan merekam semua gerak-gerik penonton dan pemain yang hadir di GBT,” ujarnya.
Meski begitu, Aji tetap mengajak semua pihak, terutama para penonton dan suporter yang hadir ke GBT untuk bersama-sama menjaga stadion kebanggaan arek-arek Suroboyo itu. Ia pun yakin dengan kebersamaan menjaga stadion GBT, maka semua pertandingan yang digelar di GBT akan lancar dan sukses, sehingga Surabaya dapat dipercaya menjadi tuan rumah acara-acara lainnya, baik yang tingkat nasional maupun internasional. (*)