Rabu, 9 Oktober 2024
29 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaAntisipasi Banjir Surabaya di Musim Penghujan, Wali Kota Cek Pekerjaan Saluran Air

    Antisipasi Banjir Surabaya di Musim Penghujan, Wali Kota Cek Pekerjaan Saluran Air

    SURABAYA (WartaTranspransi.com) – Mengantisipasi banjir Surabaya di musim penghujan, Wali Kota Eri Cahyadi mengecek beberapa pekerjaan saluran air. Antaranya, saluran di kawasan Jalan Ahmad Yani, Jalan Menanggal, Jalan Gayungsari, Ketintang Madya.

    Di Jalan Ahmad Yani, Eri meninjau pengerjaan saluran di depan Mall Cito, kemudian saluran tengah di sisi selatan Taman Pelangi. Ia juga mencermati pengerjaan saluran air di Ketintang Madya, menuju ke pembuatan Bozem Jambangan (Kolam Renang Aquatic), pengerjaan rumah pompa Kebonsari Elveka, hingga rencana pengerjaan jalan Ketintang.

    “Jadi untuk menghilangkan banjir, yang posisinya ada di Injoko (Jalan Gayungsari Kebonsari) daerah Gayungsari, daerah Menanggal, itu aliran air tidak kita buang ke saluran Kebon Agung,” kata Eri, Jumat (26/8/2022).

    Baca juga :  Penetapan Pimpinan DPRD Surabaya, Tanpa Ketua DPRD

    Ia menjelaskan, ketika aliran udara masuk ke kawasan Injoko (Jalan Gayungsari Kebonsari), maka aliran air dari kawasan Jalan Menanggal dan Gayungsari akan dialihkan ke saluran penyeberangan yang berada di depan Mall Cito agar tidak ada saluran Kebon Agung.

    “Setelah itu di depan Cito ada penyeberangan menuju ke arah Korem. Ada rumah pompa, melewati rel kereta api, sehingga kita membuat saluran yang terkoneksi. Jadi nanti air yang dari Menanggal, Gayungsari, Injoko, tidak merasa malas ada di Kebon Agung,” ujarnya.

    Sebab, sebut Eri, perlu dilakukan pemilahan saluran udara sesuai daya tampung dan saluran, agar aliran air tidak terasa di satu titik tertentu.

    Baca juga :  Adi Sutarwijono Ambil SK Ke DPP PDIP, Pastikan Jadi Ketua DPRD Surabaya

    “Kebon Agung kalau terbebani segini luar areanya, maka secara otomatis Kebon Agung mulai dari Jalan Raya Jemursari pasti banjir sampai ke Jalan Medokan karena tidak kuat untuk nariknya, jadi aliran air kira pecah-pecah sesuai bebannya,” terangnya.

    Karena itu, dengan adanya pemilahan saluran udara, Pemkot Surabaya dapat menghitung beban atau intensitas udara untuk mencegah timbulnya banjir di kawasan tersebut.

    “Dia harus terbagi, sehingga satu tempat harus tau kalau tempat ini mampu menampung berapa meter kubika air. Maka kita belokkan kesini. Kita juga mengecek lagi yang ada di Bozem Aquatic (Bozem Jambangan) agar tidak terasa lemas di Kebon Agung,” katanya. (*)

    Reporter : wetly

    Sumber : WartaTransparansi.com

    COPYRIGHT © 2022 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan