Ratusan Siswa SD-SMP di Surabaya Sunatan Massal, Eri Cahyadi Ikut Menyaksikan

Ratusan Siswa SD-SMP di Surabaya Sunatan Massal, Eri Cahyadi Ikut Menyaksikan

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Ratusan siswa SD – SMP Negeri/Swasta di Kota Surabaya, sunatan massal. Wali Kota Eri Cahyadi ikut menyaksikan kegiatan sunatan massal yang  berlangsung serentak di lima lokasi itu, Sabtu (20/8/2022).

Kegiatan diprakarsai Pemkot Surabaya itu, diikuti 201 orang. Khitan dilaksanakan di SMP Negeri 9, SMP Negeri 22, SMP Negeri 26, SMP Negeri 11, dan SDN Dr. Soetomo V Kota Surabaya. Ini bagian dari Bakti Sosial dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 77 Republik Indonesia (RI) dan Bulan Muharram 1444 Hijriah.

Wali Kota Eri Cahyadi didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, menyapa anak-anak yang mengikuti kegiatan sunatan massal di empat lokasi berbeda.

Usai menyapa para peserta sunatan  massal, Eri bersama Rini Indriyani, menyerahkan perlengkapan khitan secara simbolik kepada perwakilan peserta di SDN Dr. Soetomo V Kota Surabaya.

“Alhamdulillah di SDN Dr. Soetomo V, SMP Negeri 9, SMP Negeri 22, SMP Negeri 26, dan SMP Negeri 11 ada khitan massal untuk Paud, SD, hingga SMP Negeri/Swasta. Kita lakukan inisiasi secara serentak dan diinisiasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh, guru, dan komite sekolah,” kata Eri di SDN Dr. Soetomo V Kota Surabaya, Sabtu (20/8/2022).

Ia menjelaskan, bahwa pelaksanaan khitan massal tidak hanya dilakukan sebagai syariat agama Islam, melainkan bermanfaat dalam sisi medis untuk menjaga kesehatan. Sehingga, kegiatan ini juga diikuti oleh para siswa yang beragama non muslim di Kota Surabaya.

“Matur nuwun (terima kasih) karena khitan massal ini dibantu oleh Baznas Kota Surabaya dan komite sekolah. Inilah budaya Arek Suroboyo, yakni toleransi, saling tolong – menolong, dan gotong – royong. Maka sudah tidak melihat muslim dan non muslim,” jelasnya.

Karenanya, ia merasa bangga dengan seluruh masyarakat Kota Surabaya. Sebab, dengan rasa kebersamaan dan kekeluargaan, kegiatan khitan massal ini bisa digelar.

“Ini adalah bentuk edukasi dari sekolah. Kita akan melakukan edukasi lainnya untuk Paud, TK, SD, dan SMP, bekerja sama dengan komite sekolah,” ujarnya.

Di sisi lain, ia mengaku terperangah saat mengetahui ada dua anak yang masih berusia dini, ternyata berani ikut khitan massal tersebut. Dua anak tersebut tidak membayangkan rasa ketakutan, malah gembira.

“Maka peran dari guru, orang tua, dan teman sangat berpengaruh pada mentalitas anak. Kita harus menyiapkan suasana yang nyaman di sekolah, serta harus mampu menaikan kemampuan guru dan orang tua untuk memotivasi anak. Pasti anak-anak kita akan menjadi hebat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan kegiatan khitan massal digelar di lima wilayah, diikuti oleh 201 siswa, mulai tingkat Paud hingga SMP Negeri/Swasta.

“Dalam kegiatan ini juga diikuti anak berusia 4 tahun dan 7 siswa non muslim. Tujuan kami untuk memberikan edukasi agar menciptkan rasa saling bertoleransi, serta menjaga kesehatan tubuh,” kata Yusuf.

Melalui kegiatan ini, ia berharap, anak-anak akan mulai belajar berinteraksi, mandiri, dan saling menciptakan rasa gotong – royong terhadap sesama.

“Khitan ini tidak mudah, karena harus memperhatikan mental dan kesiapan anak. Maka semangat dari orang tua, teman, dan lingkungan sekitar sangat diperlukan,” ujarnya.

Sesuai arahan Wali Kota Eri, Dispendik Kota Surabaya mengutamakan teknologi medis terbaik untuk para peserta khitan massal.

“Kami menemukan tenaga medis dan teknik khitan terbaik sesuai dengan kemajuan teknologi,” imbuhnya. (*)